Mohon tunggu...
Suud Greys
Suud Greys Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Lama Universitas Airlangga

Penulis pemula yang suka penasaran dengan berbagai isu yang hangat dan banyak dibicarakan, mari berdiskusi dengan sehat..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Banyak dari Eksistensi Tikus (Antara Kemudharatan dan Kemaslahatan)

24 Juni 2022   23:29 Diperbarui: 13 April 2023   15:52 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tikus imut sedang mencari makanan. (Foto:Pexels.com)

                                                   

   

Kemudharatan Tikus

Tikus, mendengar namanya saja sudah bisa membayangkan hewan pengerat ini memiliki andil dalam merusak maupun mengotori barang yang terkadang akan kita pakai kembali, entah itu bahan pokok, alat perkakas, maupun barang lainnya. Tidak berhenti disitu saja, keberadaannya saja terkadang bisa bikin kita pusing tujuh keliling. Entah berbagai macam cara agar hewan ini bisa disingkirkan dari lingkungan kita, baik dengan cara dibunuh, diracun, atau dijebak,  si Jerry ini masih saja terus bermunculan entah dari mana seolah-olah mereka dapat menggandakan diri tanpa batas.

Bahkan dalam sejarahnya, tikus diketahui pernah menjadi salah satu agen dari penyebaran  bakteri dari wabah pes atau bisa disebut Black Death (1347-1351) yang menjadi penyebab kematian dari 75-200 juta manusia di tiga benua (Eropa, Asia, dan Afrika).

Dari angka tersebut tentunya kita tidak bisa menganggap remeh hewan yang satu ini, selain bisa membawa penyakit yang berbahaya untuk manusia, hewan ini juga bisa merusak atau mencemari perlatan yang kita punya tanpa kita sadari. Masih ada dua hal lagi yang bisa mengkategorikan hewan ini sebagai hewan yang berbahaya dan menyebalkan bagi manusia, yaitu hewan ini memiliki kecerdikan serta dapat berkembang biak dengan cepat.

Andaikan kita bisa membunuh satu atau dua tikus dengan jebakan, itu tidak akan berdampak banyak pada tikus lainnya karena mereka bisa mengingat untuk tidak mendekati jebakan tersebut serta dapat  berkembang biak dengan jumlah yang belum tentu bisa kita imbangi untuk melenyapkannya.

Kemaslahatan Tikus

Dalam perjalanannya, hewan ini ternyata memiliki peranan yang besar bagi peradaban manusia. Tikus diketahui berperan besar dibanyak penelitian terutama dibidang medis. Mengutip dari artikel yourgenome.org “Why use the mouse in research?”, tikus adalah salah satu hewan yang banyak digunakan oleh ilmuwan untuk mensimulasikan kelainan genetik manusia. Penggunaan tikus sebagai hewan laboraorium berguna untuk mempelajari perkembangan dan menguji terapi terbaru sebelum diuji coba ke manusia. Selain itu, tikus telah terbukti membantu kemajuan penelitian dan memungkinkan pengembangan obat baru yang penting.

Masih di artikel yang sama, alasan kenapa tikus atau mencit banyak digunakan di laboratorium diantanya:

  • Hemat biaya
  • Mudah dirawat
  • Berkembang biak dengan cepat
  • Ukurannya kecil, memudahkan dalam penempatan di ruang penelitian.

Masih banyak lagi kontribusi tikus bagi manusia selain di bidang medis yang tanpa kita sadari hewan ini telah berkorban banyak untuk kemajuan peradaban manusia. Coba bayangkan, berapa banyak tikus yang harus dikorbankan agar kita bisa menemukan vaksin COVID-19 ? Atau seberapa banyak tikus yang harus menerima rasa sakit terlebih dahulu dari uji coba berbagai obat untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita baik yang ringan maupun berat?

Semua bentuk kemudahan dan kenikmatan yang kita terima dari hewan pengerat bisa menjadi pelajaran bagi kita, bagaimana tikus yang pada awalnya memiliki stigma negatif yang menyertainya, ternyata banyak berkontribusi bagi kehidupan manusia serta membantu memecahkan permasalahan yang dialami manusia untuk menemukan solusi yang mudah diaplikasikan di kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun