Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tips Teknik Berjalan Mendaki dan Turun Gunung

1 Agustus 2021   19:07 Diperbarui: 2 Agustus 2021   20:00 2824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi posisi badan dan kaki saat mendaki gunung (sportlife.com.br)

Ingatlah selalu, modal utama mendaki atau turun gunung adalah kaki. Sekali saja kaki cedera alamat bakal mengacaukan perjalanan selanjutnya.

Kapan perlu istirahat

Kapan perlu istirahat: saat berjalan rasa-rasakan detak jantung dan tenaga. Bila terasa jantung sudah berdebar-debar atau tenaga terasa ngelos maka saatnya hentikan perjalanan sejenak. Istirahat. Tak perlu lama-lama. Cukup 3-5 menit saja.

Tips ini berlaku untuk pendaki segala usia. Lebih-lebih pendaki yang telah berumur, misalnya usia 40-an tahun ke atas, bahkan sangat disarankan pakai alat bantu pengukur denyut jantung (heart rate monitor) seperti fitur pada jam untuk hiking atau lari.

Denyut jantung (heart rate) maksimal saat olahraga mendaki gunung yang disarankan tidak melebihi batas maksimal per menit sesuai rumus 220 dikurangi umur saat ini. Misalnya, umur 46 tahun maka detak jantung maksimal saat olahraga adalah 174 per menit (220-46=174).

Penulis istirahat di perjalanan (Dokumentasi Pribadi)
Penulis istirahat di perjalanan (Dokumentasi Pribadi)

Bila tidak ada alat ukur maka dikira-kira saja. Bila jantung terasa berdebar-debar dan nafas terasa berat maka artinya perlu istirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga kembali.

Jangan dipaksa berjalan saat jantung sudah berdebar-debar dan nafas terasa berat. Efeknya bisa fatal. Salah satu ancaman bahaya adalah henti jantung atau anfal.

Karena itulah orang yang punya riwayat penyakit jantung sangat dianjurkan konsultasi ke dokter sebelum melakukan pendakian gunung.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun