Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kasihan, Burung Jalak Ini Kecanduan Makanan Manusia

19 Maret 2018   22:29 Diperbarui: 20 Maret 2018   08:25 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalak Sumatera di gunung Singgalang (Dok. Pribadi)

Karena alasan inilah mengapa para pendaki atau penggiat alam bebas sebaiknya tidak sembarangan membuang sisa makanan. Jika ada sisa makanan sebaiknya dikubur dalam tanah.

Lihat apa yang terjadi. Bila sisa makanan tersebut dimakan oleh binatang liar, seperti burung jalak, maka burung ini akan kecanduan makanan manusia. Ternyata makanan manusia enak juga, banyak micinnya.

Setia menunggu di depan tenda (Dok. Pribadi)
Setia menunggu di depan tenda (Dok. Pribadi)

Diantara sisa makanan manusia favorit burung jalak Sumatera yang biasa penulis temui di berbagai hutan dan gunung adalah mie instan. Rasa gurih mie instan dengan kadar micin yang tinggi benar-benar membuat burung jalak ketagihan berat.

Saking ketagihannya, pola alami burung jalak jadi berubah, suka dekat dan ngintil manusia berharap ada makanan yang tercecer. Jika tidak ada mie instan, setidaknya remah nasi jadilah.

Jalak di trek gunung Kerinci (Dok. Pribadi)
Jalak di trek gunung Kerinci (Dok. Pribadi)

Gara-gara burung jalak suka ngintil pendaki gunung hingga ke puncak, tak jarang sebagian pendaki ke-ge-er-an merasa burung jalak itu memandu si pendaki biar tak kesasar. Wow! Baik benar ya burungnya.

Secara alami makanan burung jalak tersedia melimpah di hutan, seperti ulat, jangkrik, buah-buahan, belalang dan sebagainya. Gara-gara terkecap makanan manusia, pola makan alami burung jalak tersebut bergeser jadi pemburu makanan manusia.

Jalak di gunung Talamau (Dok. Pribadi)
Jalak di gunung Talamau (Dok. Pribadi)

Untunglah burung jalak yang kecanduan makanan manusia tersebut cukup beruntung selalu dapat makanan sisa di jalur pendakian yang ramai.

Bakal lain ceritanya andai burung jalak itu terbang jauh dan kehilangan jejak manusia yang biasa membuang sisa makanan sembarangan, bisa-bisa si jalak kelaparan. Ogah lagi makan makanan alam, sampai beberapa waktu hingga pola makan alaminya kembali. Beruntung jika pola makan alaminya kembali, jika tidak bisa-bisa si jalak mati kelaparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun