Sore itu langit nampak mendung. Awan bergeyut di atas danau di atas, danau di bawah dan danau talang. Gunung Kerinci yang biasanya tampak di kejauhan, sekarang tak tampak.
Pemandangan di depan tenda sore itu (dokpri)
Menikmati suasana pagi di hammock depan tenda (dokpri)
Sambil menunggu sunset tiba, saatnya menikmati minuman hangat, lagu-lagu di speker bluetooth dan suasana puncak di sore hari yang tiada duanya. Setidaknya sampai besok pagi suasana puncak masih akan sepi begini. Baru keesokan paginya puncak akan ramai oleh pendaki yang naik dari cadas.
Karena terlena oleh buaian kesejukan dan lagu-lagu, penulis malah ketiduran. Sunset tentu saja tak peduli dan berlalu begitu saja. Setelah solat magrib dan susah payah menunggu waktu isya, karena nguantuk poll, pukul 20.00 penulis langsung tidur. Puncak malam itu ternyata agak sedikit badai bikin tidur tak begitu nyenyak. Bangun pukul 5.30 kepala sedikit nyut-nyut.
Menikmati pemandangan tiga danau dan bau belerang (dokpri)
Cadas dan tiga danau di lihat dari puncak hutan mati sore itu (dokpri)
Pagi itu, selesai sarapan, artinya saat nyantai di
hammock persis di depan tenda, sambil mendengarkan musik, kopi hangat dan cemilan. Langit masih juga mendung. Tapi pemandangan tiga danau tetap jelas terlihat.Â
Tak berapa lama kemudian para pendaki mulai berdatangan di area puncak, persis di depan tenda penulis. Orang-orang bergantian minta berfoto di hammock yang penulis pasang.
Turun, saatnya mengucapkan sampai jumpa lagi (dokpri)
Pukul 13.00, hari Minggu (9/7/2017), saatnya berkemas untuk turun kembali. Suatu hari mudah-mudahan bisa kembali lagi ke sini. Tak pernah bosan nyantai di puncak gunung ini, menikmati segala suasana dan keindahannya.(*)
SUTOMO PAGUCI
Artikel Terkait:
Treking Cantik ke Gunung Talang <--PANDUAN SINGKAT PENDAKIAN
Pemandangan Spektakuler di Puncak Gunung Talang
5000-an Warga Rayakan HUT ke-72 RI di Gunung Talang
Lihat Travel Story Selengkapnya