Bila kita mengamati sebuah kota dengan limbah pabrik yang keluar dari cerobong asap maupun gas buang yang keluar dari kendaaraan bermotor saat betada pada jalanan yang macet, kita jadi takut tinggal pada sebuah kota yang tidak sehat bagi paru-paru kita, karena yang kita hirup adalah racun
Maka diperlukan sarana untuk mengurangi dampak bahaya polusi udara, diantaranya dengan membuat taman kota ditengah deretan hutan beton.
Taman kota dapat berfungsi ebagai paru-paru hijau, sekaligus sebagai wahana hiburan murah bagi penduduk kota.
Sebagai paru-paru hijau, karena pada taman ini banyak pepohonan atau flora yang mengeluarkan  O2 yang bagus bagi paru-paru manusia, juga kita bisa menikmati suara alam yang indah, seperti desiran angin, kecipak air danau, sungai atau rawa, dan suara-suara fauna (burung, monyet, ikan, serangga, biawak dan lainnya).
Salah satu Taman Wisata Alam (TWA) yang  sempat dikunjungi bersama teman-teman Click dan Kreatoria adalah TWA Mangrove Angke Kapuk.
Bagi anak-anak harga tiket masuk lebih murah, Rp 15.000,- / Rp 20.000,-: sedangkan untuk wisatawan mancanegara Rp. 125..000,- / Rp 175.000,-
Mau masuk secara gratis ? Ada tricknya, yaitu ikuti (follow) akun sosial media TWA Mangrove Angke Kapuk, seperti Instagram, Tik Tok dan Facebook. Tenntunya pengelola TWA berharap pengunjung gratis ini akan membuat konten dan menyebarkan via sosial media yang dimilikinya.
Sejarah TWA Mangrove Angke KapukÂ