Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taman Wisata Alam, Paru-paru Hijau Sebuah Kota

24 Agustus 2025   13:26 Diperbarui: 24 Agustus 2025   13:26 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan goyang (sumber gambar: Ikhsan)

Pada 1928 hutan Mangrove Angke Kapuk seluas 99 ha diterapkan sebagai hutan negara.

Pada tahun 1995 dikenal dengan nama Taman Wisata Alam Angke Kapuk oleh Menteri Kehutanan Djamaluddin.

Pada tahun 1960 90% lahan di alih fungsikan menjadi tambak

Pada tahun 1997 mulai diterapkan sebagai lahan wisata alam.

Mulai tahun 2000 dimulailah pembangunan dan penataan lokasi sebagai TWA.

Dan pada tahun 2010 diresmikan sebagai TWA Mangrove Angke Kapuk hingga sekarang.

Aktivitas

Tentunya kita dapat menjelajah hutan mangrove, dengan menyusuri jalanan setapak yang terbuat dari bambu dan melalui jembatan goyang dari kayu dan jembatan beton. Di sana juga terdapat sebuah dermaga, yang nenyediakan perahu bermotor untuk lima orang (pengemudi + empat penimpang) dan kano bagi yang mahir menggunakannya untuk menjelajahi kawasan hutan mangrove melalui jalur air selama 30 menit.

Perahu (sumber gambar: Muthiah)
Perahu (sumber gambar: Muthiah)
Disini juga terdapat pusat pembibitan mangrove, dimana kita dapat melihat dari mulai pembibitan hingga mulai tumbuh.

Pembibitan (dokpri)
Pembibitan (dokpri)
Pengunjung atas nama pribadi atau komunitas atau perusahaan dapat berpartisipasi menanam mangrove pada lokasi yang telah disediakan. Tentunya setelah kita membeli bibit yang tersedia dan tersedia penanda nama penyumbang (tag name).

Lokasi menanam mangrove (sumber gambar: Ikhsan)
Lokasi menanam mangrove (sumber gambar: Ikhsan)
Jadi, bila kita telah melakukan penanaman mangrove, bila kita berkunjung beberapa tahun kemudian, kita dapat menyaksikan pertumbuhan mangrove yang kita tanam, sebagai  konstribusi bagi pelestarian lingkungan / alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun