Pada 1928 hutan Mangrove Angke Kapuk seluas 99 ha diterapkan sebagai hutan negara.
Pada tahun 1995 dikenal dengan nama Taman Wisata Alam Angke Kapuk oleh Menteri Kehutanan Djamaluddin.
Pada tahun 1960 90% lahan di alih fungsikan menjadi tambak
Pada tahun 1997 mulai diterapkan sebagai lahan wisata alam.
Mulai tahun 2000 dimulailah pembangunan dan penataan lokasi sebagai TWA.
Dan pada tahun 2010 diresmikan sebagai TWA Mangrove Angke Kapuk hingga sekarang.
Aktivitas
Tentunya kita dapat menjelajah hutan mangrove, dengan menyusuri jalanan setapak yang terbuat dari bambu dan melalui jembatan goyang dari kayu dan jembatan beton. Di sana juga terdapat sebuah dermaga, yang nenyediakan perahu bermotor untuk lima orang (pengemudi + empat penimpang) dan kano bagi yang mahir menggunakannya untuk menjelajahi kawasan hutan mangrove melalui jalur air selama 30 menit.