Kelenteng kedua di Lasem adalah Gie Yong Bio yang terletak di bagian Utara Lasem.Keistimewaan kelenteng ini memiliki satu-satunya kongco asal Jawa, yaitu Raden Pandji Margono beserta teman seperjuangannya, Oey Ing Kiat dan Tan Kee Wie. Inilah bukti toleransi persahabatan masyarakat Tionghoa dan Jawa di Lasem.
Kelenteng ketiga adalah kelenteng Poo An Bio, terletak di sebelah Selatan Lasem, desa Karangturi, Lasem. Didirikan tahun 1740
Keunikannya terdapat sekitar 100 cerita pendek bergambar yang terlukis di dinding kelenteng. Semuanya berisikan pesan moral.
Bila kita sedang berkunjung ke Lasem, sekalian mengunjungi kelenteng Tjoe Hwie Kiong di jalan Pelabuhan, Rembang.
Menurut sejarahnya kelenteng ini didirikan, saat masyarakat Tionghoa dan Jawa bersatu melawan VOC, sehingga sebagian dipindahkan atau dipecah ke Rembang.
Akibatnya kelenteng di Jangkungan, dipindahkan juga ke jalan K.S. Tubun, Rembang, termasuk Dewi Mazu, yang kemudian dipindah lagi ke desa Tasikagung, lokasi sekarang pada tahun 1841.
Dewi Mazu juga merupakan Dewi bagi kelenteng Po Ang Hio di Demak
Inilah kisah perjalanan mengunjungi beberapa kelenteng di Pantura Jawa Tengah (Demak - Lasem - Rembang).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI