Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memanfaatkan Energi namun Lingkungan Tetap Terjaga

1 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   10:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PLTSa ( sumber gambar: dislhk.badungkab.go.id)


Kehidupan manusia dari hari ke hari, selalu menghasilkan hal-hal yang tersisa, dan biasanya dibuang, karena sudah tidak diperlukan lagi. Sesuatu yang dibuang itu disebut sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga /perkantoran. Sedangkan yang dihasilkan oleh industri disebut limbah. Bila tidak dikelola secara baik, sampah / limbah ini dapat mengotori atau nerusak lingkungan. Padahal bila kita jeli, sampah / limbah ini dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk Pemanfataan Energi.

Sampah Rumah Tangga

Seperti kita ketahui bersama, sampah rumah tangga senantiasa menimbulkan masalah pada perkotaan. Terutama tentang pemilihan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang harus terletak jauh dari lingkungan hunian masyarakat. Karena sampah selalu diidentikkan dengan kotor dan bau, sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan, bila terletak dekat dengan pemukiman warga.

Bahkan untuk mendirikan pusat pengelolaan sampah rumah tangga agar dapat diolah menjadi energi (Pemanfaatan Energi) masih menyisakan problem bau yang tidak sedap, yang harus ditempatkan jauh dari pemukiman warga.

Pada pusat pengelolaan sampah rumah tangga yang akan menghasilkan energi (Pemanfaatan Energi), harus tersedia lahan yang cukup luas guna penampungan sampah dari TPA.

Tugas pusat pengelolaan sampah ini diantaranya:

* melakukan pemilahan jenis sampah

Sampah rumah tangga harus dipilah lagi, karena yang masuk dari TPA biasanya terdiri dari macam-macam sampah  Yang masih bisa dimanfaatkan kalor / panasnya adalah sampah kaleng, kertas, kain, dan plastik. Proses pemilahan dilakukan dapat secara manual maupun dengan mesin  (otomatisasi). keluarannya dimanfaatkan untuk proses pembakaran (energi panas).

* proses minimalisasi kadar air

Untuk dimanfaatkan sebagai energi panas, harus diupayakan memiliki kadar air tertentu. Jadi, setelah dipilah, dapat dilakukan minimalisasi kadar air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun