Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Click Goes to Yogya (Day 1)

9 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 9 Maret 2023   08:17 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setelah even Click Jelajah Cikarang berakhir sukses, tiba-tiba Click menawarkan even "Click Goes to Yogya". Tanpa pikir panjang, penulis langsung daftar. Karena Yogya seakan sudah menjadi kota ke dua bagi penulis, meski tidak pernah berdomisili lama di Yogya. Tetapi kota pertama di luar kota yang penulis pertama kali kunjungi setelah lulus SMA, karena ikut tes SKALU. Tujuannya ingin kuliah di kampus biru, Gajah Mada.

Tapi takdir menentukan lain, penulis akhirnya gagal kuliah di Yogya dan akhirnya kuliah dimkota kecil yang lebih dekat dengan Semarang. Mungkin doa almarhum nenek penulis yang lebih didengar Tuhan.

Bersama mbak Muthiah dan Sukma, akhirnya penulis menuju Yogya dengan kereta api Progo, sementara Pak Taufik naik Mobil bersama keluarga. Sementara teman-teman lain nenyusul dari kota-kota lain, seperti Semarang, Kudus, Temanggung, Solo bahkan Yogya sendiri.

Lempuyangan (dok: Sukma)
Lempuyangan (dok: Sukma)


Kereta api berangkat jam 22.30 WIB tanggal 7 Maret 2023, dan tiba di stasiun Lempuyangan, Yogya esok harinya jam 7.10 WIB. Karena masih terlalu pagi, kami belum bisa check in di homestay yang disediakan Click. Akhirnya kami bersilaturahmi ke rumah Pak Taufik di wilayah kraton.

Sempat dijamu nasi gudeg yang lupa diberi kuah dan areh sehingga terkesan kering, untung lupis kincanya dan pastel enak.

Di luar jadwal 'Click Goes to Yogya, sambil nenunggu waktu check in, kami mampir ke Taman Sari, sebuah cagar budaya yang terkenal di Yogya.

Sebelum kita membeli tiket masuk Taman Sari, kami disambut masjid kecil yang terkenal, yaitu masjid Soko Tunggal, karena hanya memiliki satu tiang utama Masjid ini diresnikan oleh HB IX pada tahun 1973.

Setelah membeli tiket seharga 15 ribu Rupiah untuk pengunjung domestik dewasa, kami diberikan tiket berupa gelang yang harus dipakai agar dapat melewati penjaga pemeriksa tiket.

Kami tiba pada sebuah bangunan tua yang disebut Gapura Panggung, yang memiliki dua ekor naga yang ternyata mempunyai arti Catur Naga Rasa Tunggal yang diartikan tahun 1758 Masehi atau 1684 tahun Jawa. Gedung ini dibangun pada era HB I.

Untuk mengetahui sejarah Tamansari secara lengkap, sebaiknya kita menggunakan jasa pemandu lokal. Yang biayanya sukatela, tergantung kepuasan kita atas penjelasan mereka.

Lalu ada juga bangunan yang dinamakan Gedhong Sekawan, empat bangunan yang dulu digunakan untuk beristirahat keluarga raja / sultan.

Pemandian (dokpri)
Pemandian (dokpri)


Lalu yang menjadi tujuan utama ke Tamansari adalah melihat kolam pemandian selir dan menurut penjelasan pemandu lokal, sultan memilih selir dengan cara melemparkan bunga . Selir yang menerima bunga, artinya yang dipilih oleh sultan.

Sayang sekali bangunan Tamansari ini pernah didera beberapa kali gempa maupun serangan bangsa asing.

Sayang sekali karena kerusakan yang parah, Sumur Gumuling yaitu masjid bawah tanah sekarang tidak boleh dikunjungi. Juga bangunan yang disebut Pulo Kenanga. Tempat ini sekarang terletak diantara perumahan penduduk. Kita hanya bisa mengintip saja, tidak dapat memasukinya.

Padahal masjid ini memiliki akustik yang bagus, tanpa pengeras suara, suara imam dapat terdengar jelas.

Setelah puas menyaksikan dan berfoto di Tamansari kami menuju homestay sambil menunggu teman-teman lainnya berdatangan.

Mau tahu keseruan "Click Goes to Yogya' ? Ikuti terus laporan eksklusif langsung dari Yogya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun