Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Besarnya Kasih Sayang Seorang Ayah

2 September 2022   05:00 Diperbarui: 2 September 2022   07:46 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjara di XXI (dokpri)


Hari ini, hari pertama di bulan September 2022, atas kebaikan komunitas KOMIK yang berkolaborasi dengan CinemagsID kami ber 9 seharusnya 10 mendapatkan hadiah khusus, berupa nonton bareng special screening atau gala premiere film "Miracle in Cell No. 7". Gala premiere artinya kami yang menonton pertama kali di Indonesia. Sore itu bioskop Epicentrum XXI penuh sesak, bahkan ada replika penjara di lobby XXI, namun pemutaran film molor dari 14.45 ke 15.30 disebabkan diadakan konferensi dengan pemain pendukung fillm oleh media televisi dan tulis.

Nurul & Tora (dok: Nurul)
Nurul & Tora (dok: Nurul)

Film "Miracle In Cell No.7" adalah produksi Falcon Pictures yang disutradarai oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo. Ide film ini diadaptasi dari film Korea Selatan karya Lee Hwan Kyung berjudul sama. Film ini juga sudah dibuat dalam versi Turki dan Filipina.

Untuk film versi Indonesia, dibintangi oleh Vino G Bastian, Graciela Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Rigen Rakelna, Indra Jegel, Bryan Domani, Denny Sumargo, dan Mawar de Jongh.

Film bergenre drama ini sangat menguras emosi, terbukti saat lampu bioskop dihidupkan, tampak para penonton menghapus air mata di sudut mata atau di pipi.

Sinopsis film

Adalah Kartika kecil (Graciela Abigail) yang sudah ditinggalkan ibunya Juwita meninggal dunia. Juwita adalah seorang perawat yang bercita-cita, Kartika bila sudah besar bisa mengungguli dirinya dengan menjadi dokter.

Kartika kecil diasuh dengan dengan penuh kasih sayang oleh ayahnya, Dodo Rozak (Vino G. Bastian) seorang disabilitas gangguan mental yang hanya bekerja sebagai penjaja balon. Tiap pagi Dodo mengantar Kartika kecil ke sekolah dan menjemputnya. Tapi suatu hari, Dodo tidak menjemput Kartika, karena Dodo dituduh membunuh dan melecehkan putri seorang anggota dewan, bernama Melati Wibisono  Menurut pengakuan saksi mata, ART wanita dan pria, Dodo tertangkap tangan sedang membuka rok Melati sambil terdapat sepotong tingkat didekatnya. Willy Wibisono sangat emosional dan berupaya menghukum mati Dodo yang dituduh membunuh putrinya.

Singkat cerita Dodo dipaksa oleh polisi untuk mengakui telah membunuh dan melecehkan Melati, direkonstruksi, disidang dan akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Sambil menunggu proses banding di Pengadilan Tinggi, Dodo masuk ke penjara di sel no. 7 yang dikuasai Japra (Indro Warkop) d dan .dihuni oleh beberapa temannya, salah satunya Jaki (Tora Sudiro).

Suat hari Dodo telah menyelamatkan Japra dari pembunuhan oleh kelompok lawan Japra. Karena jasanya, Japra menganggap Dodo sebagai saudara, dan mengabulkan permintaan Dodo.

Dodo hanya minta bertemu putrinya, Kartika, maka Japra mengatur penyelundupan  Kartika ke dalam sel no. 7. Terjadi kelucuan saat teman-teman Dodo mengelabuhi sipir penjara.

Suatu hari Dodo berbuat jasa pada Kalapas Hendro yang tertindih lemari di ruangannya akibat penjara dibakar oleh kelompok saingan Japra.

Hendro tertolong, bahkan Dodo sakit lebih parah. Hal ini membuat Hendro terenyuh dan bersikap baik terhadap Dodo. Kasih sayang Dodo terhadap Kartika, menginspirasi Hendro yang gila kerja dan jarang pulang ke rumah sejak putrinya meninggal. Akhirnya, Hendro berbaik kembali dengan isterinya, memungut Kartika sebagai putrinya, dan sering menyelundupkan Kartika ke sel Dodo.

Tibalah sidang kasasi, dimana Dodo dilatih oleh Japra dan kawan-kawannya berkat dukungan Hendro. Namun tekad Willy untuk menghabisi Dodo yang dituduh membunuh putrinya, mengintimidasi Dodo melalui pembela Dodo dan mengancam akan melenyapkan Kartika bila Dodo tidak dihukum mati.

Meski sudah dilatih oleh Japra dan teman-temannya, serta didukung Hendro, tidak berhasil membela Dodo, karena Dodo mengakui telah membunuh Melati. Hal ini terpaksa dilakukan Dodo demi melindungi putrinya dari ancaman Willy.

Japra dan teman-teman tidak puas dengan kasasi Pengadilan Tinggi, lalu berusaha menyelamatkan Dodo dari hukuman mati di Nusa Kambangan dengan menggunakan balon udara. Namun sial, talinya menyangkut di kawat berduri sehingga Dodo tertangkap kembali. Terjadi peristiwa yang sangat mengharukan, ketika Dodo harus berpisah dengan Japra dan teman-temannya serta Kartika.

Apakah Kartika yang saat dewasa (Mawar  de Jongh) berhasil menjadi lawyer, tidak menjadi dokter seperti cita-cita almarhum ibunya berhasil membersihkan nama Dodo pada sidang peninjauan kembali di Mahkamah Agung?

Saksikan sendiri film " Miracle in Cell No.7" di bioskop-bioskop terdekat mulai bulan September 2022 ini. Yang penting jangan lupa siapkan tissue atau sapu tangan.

Vino G. Bastian berhasil memerankan Dodo sangat sempurna, begitu juga pemain cilik Graciela berhasil menjiwai karakter Kartika kecil. Latar belakang pilihan lagu yang dirancang Purwa Caraka juga ikut menyempurnakan film ini.


Lagu "Andaikan Kau Datang" karya Koes Plus mengiringi penonton meninggalkan bioskop.

Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau kutinggalkan...

(Koes Plus)

Suasana Gala Premiere (dok: Nurul)
Suasana Gala Premiere (dok: Nurul)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun