Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yuk Berwisata ke Turki dan Melihat Suasana Lebaran di Sana

1 Mei 2022   03:00 Diperbarui: 1 Mei 2022   06:38 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cappadocia (sumber: kontan.co.id)

Jarak antara Istanbul ke Cappadocia sekitar 12 jam dengan bis. Waspadalah bahwa harga tour pada umumnya belum termasuk biaya untuk naik balon udara. Umumnya bersifat optional dimana harus membayar tersendiri. Untuk naik balon udara antara 2-3 jam itu biayanya bermacam-macam, yang kapasitas penumpang 28 orang 120 Euro (sekitar 2 juta Rupiah), ada yang 150 atau 200 Euro, jumlah penumpang lebih sedikit. Di Cappadocia terdapat sekitar 20 balon udara dengan warna menarik. Anda tidak punya uang? Tetapi ingin selfie dengan latar belakang balon udara, ada tricknya. Pergilah ke rooftop, dan lakukan selfie dengan latar belakang balon udara, orang yang melihatnya pasti akan mengira Anda pernah naik balon udara.

Cappadocia adalah daerah Kristen di Turki. Tidak terasa suasana Ramadan disana.

Suasana Ramadan dan Lebaran di Turki

Orang Turki jarang yang menjalankan ibadah puasa. Tapi anehnya saat taraweh penuh, meski siangnya tidak puasa.

Ada tradisi mudik juga saat Lebaran, meski libur hanya hari Idul Fitri, tidak ada tambahan cuti bersama seperti di Indonesia.

Ada juga petasan, hanya disulut secara terpusat. Anak-anak yang keliling mengumpulkan uang dari orang dewasa juga ada, tetapi kadang diberikan makanan atau coklat.

Tidak ada makanan khusus seperti ketupat Lebaran dengan opor ayam dan sambal hatinya. Ini tradisi khas Indonesia.

Ada sholat Ied namun hanya dihadiri kaum pria, karena kaum wanita lebih banyak di rumah. Bahkan di masjid-masjid kecil, wanita sering ditolak, hanya diterima bila pergi ke masjid besar.

Pria Turki biasa mengenakan jas bila pergi ke masjid, misal untuk sholat Jum'at. Setelah sholat biasanya saling menyemprotkan parfum.

Pesan dari Muthiah untuk wanita Indonesia, jangan mudah dirayu pria Turki meski mereka ganteng, karena mereka bukan pemeluk Islam yang taat dan wanita di Turki setelah menikah kehilangan kebebasan.

Bila wanita, sebaiknya jangan pergi sendirian karena disana banyak pria iseng. Bagi yang punya dana, sekarang saatnya pergi ke Turki karena nilai uang Lira Turki sedang terdepresiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun