Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Peru, Pusat Kuliner Amerika Latin

29 Agustus 2021   16:12 Diperbarui: 30 Agustus 2021   12:50 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marina Estella (dok: Koteka)

Sedikit tentang kota Lima, ini adalah kota metropolitan, Anda bisa bepergian menggunakan kendaraan umum atau menggunakan taksi online seperti Uber. Kunjungi situs arkeologi,  Hucca Pucalana dan Hucca Hualamarca, dan bangunan kuno peninggalan Spanyol, bagi penggemar olahraga dapat melakukan surfing dan paragliding, hiking, dan wisata kuliner karena Lima adalah pusat kuliner Amerika Latin.

Bolivia

Jumlah penduduk Bolivia 11 juta, merupakan negara termiskin di Amerika Latin, dengan ibukota La Paz, bahasa komunikasi bahasa Spanyol, dengan sumber pendapatan utama dari mineral dan gas.
Telah terjalin hubungan dplomatik dengan Indonesia sejak 1963, namun belum bisa bebas visa bagi WNI.

Hubungan bilateral dengan Indonesia meliputi politik, ekonomi dan  sosial budaya. Hingga hari ini belum ada kedubes Bolivia di Indonesia dan masih melalui Beijing. 

Salar de Uyuni (sumber: kompas.com)
Salar de Uyuni (sumber: kompas.com)

Tentang wisata di Bolivia, yang paling terkenal adalah Salar de Uyuni berupa dataran garam terluas di dunia, perjalanan 7-9 jam dari La Paz.


Juga Anda bisa mengunjungi Sucre kota dengan empat nama,  Danau Titicaca danau terbesar di Amerika Selatan,. Jalan Yungas jalan paling berbahaya, Taman nasional Madidi, Jesuit Mission of chiquitos dan Tiwanaku tempat awal  Inca di Bolivia.

Pandemi di Peru dan Bolivia

Kasus pandemi mulai ditemukan di Peru  pada Maret 2020 saat seorang pilot dari Eropa menulari keponakannya. Akibatnya sekolah ditutup dan diberlakukan kondisi darurat dan lockdown total. Warga hanya diberi waktu 1 jam untuk belanja. Tidak boleh ke kantor dan harus WFH hingga Juli 2020. Juga diberlakukan jam malam. Kondisi darurat ini ditinjau dan diperpanjang tiap 2 minggu, ķini sudah di evaluasi per 3 minggu.
Kondisi darurat dibagi atas Darurat Kesehatan,  Darurat Siaga dengan tingkat ekstreem, sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Hingga per Agustus 2021 jumlah kasus yang ditemukan  2 juta, dengan kesembuhan 2 juta dan meninggal 197 ribu.

Sekarang mall dan bioskop sudah dibuka. Setiap hari ada program televisi selama 1 jam yang menayangkan kasus covid di Peru dan dunia, agar penduduk sadar dan berhati-hati.

Warga harus mengenakan masker ganda dan bila naik kendaraan umum harus pakai face shield. Warga sangat disiplin prokes dan polisi sangat tegas. Bila di Indonesia penularan banyak melalui saat makan, di Peru justru saat minum karena mereka gemar berpesta. Selama masa pandemi, Pemerintah banyak memberikan bantuan pada lansia dan warga miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun