Kisah cinta memang sulit didiskusikan berdasar logika. Maka muncul istilah yang agar kasar "Bila cinta sudah datang, tahipun terasa coklat." Nah, bagi Anda atau anak Anda bila sudah kena bidik panah Cupid si Dewa Asmara haraplah waspada.
Sudah sejak lama dikenal istilah HTS atau Hubungan Tanpa Status. Apa itu HTS? HTS adalah hubungan asmara antara dua orang anak manusia yang dilakukan secara sumbunyi-sembunyi, terutama dari orang terdekat. Jadi, meski dua anak manusia ini terus berhubungan bak kekasih namun keduanya sama-sama tidak berniat mengenalkan pasangannya pada orang tua, sanak saudara  maupun teman-teman dekatnya.
Hubungan asmara ini sifatnya agak janggal karena sepertinya tidak berujung dan berprinsip jalan saja tanpa memikirkan tujuan akhirnya. Kedua pihak berprinsip sama-sama senang tanpa mau memikirkan perlunya komitmen satu terhadap yang lain. Kebanyakan terjadi pada hubungan yang sifatnya tertutup karena kurang lazim, seperti beda kepercayaan, selisih umur yang cukup banyak atau selisih status dalam masyarakat yang timpang (misal si kaya dan si miskin, pejabat tinggi dengan staf rendahan, perbedaan status pendidikan, beda budaya dan sejenisnya). Karena keduanya memahami adanya perbedaan yang sangat dalam, justru mereka merasa enggan dan tidak segera memikirkan solusinya, karena takut menimbulkan perpecahan, akibatnya sengaja digantung saja, asalkan keduanya dapat terus bertemu dan berhubungan.
Mau tahu ciri-ciri HTS? Mudah sekali. Coba perhatikan ciri-ciri hubungan dua anak manusia ini:
1. Hanya ketemu saja
Bila dua anak manusia menjalin kasih, tentunya ingin berujung ke pelaminan. Jadi, saat bertemu umumnya keduanya membahas arah hubungan ini. Namun mereka yang melakukan HTS berbeda, mereka hanya bertemu saja, menjemput dan mengantar ke tempat kerja, makan atau nonton pertunjukan (bioskop, pameran, tari, teater, dll).dan pergi ke tempat-tempat romantis berdua. Tidak ada pembicaraan mengenai ujung dari kisah asmara mereka.
2. Tak pernah membahas komimen
Meski keduanya sering bertemu, namun keduanya tidak pernah saling berkomitmen satu sama lain. Uniknya, keduanya tetap saling setia dan tidak pernah berganti pasangan, hanya saja tidak ada pembahasan hubungan lebih lanjut diantara keduanya.
3. Datang bila saling membutuhkan
Karenz tidak ada komitmen yang pasti, keduanya kadang secara intens bertemu, namun kadang bisa tidak bertemu pzda suatu saat. Bila salah satu pihak membutuhkan pasangannya, barulah akan menghubungi pasangannya.