Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Patung dan Relief Kartika Affandi

10 Juli 2021   18:40 Diperbarui: 15 Juli 2021   15:14 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kartika Affandi, tentu nama ini sudah tak asing lagi bagi para penggemar karya seni khususnya lukisan. Ya, beliau adalah puteri dari maestro pelukis Indonesia Affandi, yang melanjutkan darah seni sang ayah. Selain sebagai pelukis, Kartika juga ternyata gemar mematung dan membuat relief. Guna membedah minat Kartika dalam bidang seni ini, Koteka, komunitas traveler Kompasiana telah menyelenggarakan Koteka Talks 43 dengan tema " Wonderful Indonesia : "Patung Kartika & Sekilas Yogyakarta" dengan moderator Gaganawati Stegmann yang kini berdomisili di Jerman.

Koteka Tslks kali ini bekerja sama dengan Museum Affandi mengajak pesertanya, menyimak perjalanan mami Kartika membuat patung dan relief, selain melukis. Patung-patung mami Kartika dipamerkan di "Omahe Kartika" - Pakem, Yogyakarta dan di "Museum Affandi.", di Jalan Adi Sucipto, Yogyakarta.

Saat acara Koteka Talks berlangsung, mami Kartika memilih latar belakang berbentuk relief yang melukiskan biografi sang papi, Affandi. Salah satu karya mami Kartika, yakni relief Affandi-Gandhi-Semar. Dengan satu telapak tangan berwarna oranye, warna favorit mami Kartika, identik dengan salah satu lukisan Affandi tentang ketiga tokoh yang digambarkan tadi; Gandhi, Semar dan Affandi sendiri. Dua tokoh tersebut adalah idola Affandi.
Di Omahe Kartika banyak didapati patung Affandi dan patung diri Kartika, juga banyak relief  yang menggambarkan kondom warna warni hasil dari perjalanannya di Red Light District Belanda, tentunya visualisasi ini dibentuk dari sudut pandang seorang wanita. 

Kartika (dok: Koteka)
Kartika (dok: Koteka)

Ternyata mami Kartika sejak kecil sudah senang bermain tanah liat, namun bahan untuk berkreasi membuat patung dan relief masih sulit didapat, sehingga baru sekarang mulai menekuni seni patung dan relief. Bagi mami Kzrtika, ia menyukai kedua jenis seni ini, baik melukis maupun mematung. Hanya saja untuk mematung, mami Kartika memerlukan pendamping misal untuk memegangi tangga saat harus naik ke atas.

Pada Koteka Talks sore ini, mami Kartika sempat memutarkan video patung dan relief yang menjadi kebanggaannya. Pertama, relief wajah Kartika dalam kondisi normal dan saat menderita
bell 's palsy beberapa bulan lalu. Berikutnya, relief perjalanan kehidupan Affandi saat sakit menjelang ajal yang sudah susah melukis, dibuat dengan latar belakang daun pisang. Kemudian ditampilkan patung tiga wajah Affandi dengan tiga warna, yang menggambarkan karakternya, warna merah saat marah, warna hijau saat normal dan warna kuning saat gembira, terbuat dari bahan tanah liat.

Yang tergolong vulgar adalah relief kondom warna warni di Omahe Kartika. Lalu juga ditunjukkan patung empat wajah Kartika yang mengandung makna sebagai manusia jangan bicara sembarangan, jangan melihat sembarangan, jangan mendengar sembarangan dan harus banyak berdoa. Yang mengingatkan kita pada patung ' Three Monkey Faces'.

Saat pandemi, museum Affandi dan Omahe Kartika terpaksa dibatasi pengunjungnya demi keamanan bersama. Bicara mengenai tempat wisata di Yogyakarta, Kartika menyerahkan pada minat masing-masing wisatawan. Baginya yang menarik adalah tempat pembuatan gerabah di Kasongan, pengunjung juga dapat belajar membuat gerabah. Bagi yang senang berwisata anti-mainstream, dapat belajar melukis dengan teknik melukis Affandi di Yogyakarta.

Kartika (dok: Koteka)
Kartika (dok: Koteka)

Mengenai reliefnya yang dinilai cukup vulgar, Kartika tidak mendapatkan kritik dari masyarakat, malahan pihak UGM memintanya untuk brrpameran.
Bagi wisatawan yang sedang berada di Yogyakarta, bila ingin mengunjungi museum Affandi harga tiket cukup murah, untuk umum Rp. 50.000,- sedangkan pelajar Rp. 25.000,-: sedangkan untuk mengunjungi Omahe Kartika tidak dipungut biaya karens rumah pribadi  Kartika. Namun sekarang Kartika lebih banyak tinggal di Museum Affandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun