Anda penggemar foodie pasti sudah pernah mendengar bahkan mencicipi bloeder. Bloeder adalah sejenis bolu jadul asal Eropa yang menjadi kegemaran tentara Belanda pada era penjajahan dulu.
Adalah Bloeder Cokro yang toko rotinya buka sejak 1989 di kota Madiun yang mempopulerkan roti ini hingga menjadi ikon kota Madiun. Belum ada penelitian mengapa roti yang sudah ada sejak jaman penjajahan ini bisa berkembang di Madiun.
Yang lebih masuk logika, roti ini juga terdapat di Manado dan Maluku, kalau hal ini lebih jelas karena banyak kuliner Belanda yang diserap di daerah ini, misalnya klaapertart, krenten dan spikoe. Spikoe justru sekarang populer di Surabaya. Salah satu bloeder yang hanya terdapat di Maluku adalah bloeder Sageru, yang mengandung campuran tuak, namun tidak memabukkan.
Bloeder bentuknya seperti piramida bulat terbalik, teksturnya lembut dan empuk, dengan rasa manis legit dan warna kecoklatan. Dibuat dari bahan tepung, gula, telur, mentega dan susu, tanpa bahan pengawet.
Resep roti klasik ini dari Belanda, diolah secara khusus sehingga menghasilkan serat yang lembut. Dipasarkan dengan kemasan kertas roti. Terdapat dua jenis pilihan bloeder polos atau dengan isi, seperti kismis, coklat, keju, ham, smoke beef, kacang hazelnut, ovomaltine, green tea dan varian lainnya.
Bloeder karena cita rasanya yang manis legit sangat cocok disantap sebagai teman minum kopi.
Di era pandemi ini, Anda yang berdomisili di Jabodetabek bila kangen dengan bloeder tidak perlu jauh-jauh ke Madiun, Jawa Timur, karena sekarang Anda dapat membeli bloeder di bakery Marimaro (Mari Makan Roti) di kawasan Sunter, Jakarta Utada. Bloeder Marimaro terdiri dari bloeder polos dan isi coklat, keju dan hazelnut. Dengan harga bersahabat mulai 36-44 ribu Rupiah per 4 pcs. Bloeder dengan isi harganya sedikit lebih mahal daripada bloeder polos.
Yuk, cicipi roti bloeder nan klasik ini.
