Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membentuk Keluarga yang Kokoh

30 Oktober 2020   11:00 Diperbarui: 30 Oktober 2020   11:11 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti apakah bentuk keluarga yang kokoh? Seorang professor di Amerika Serikat pernah melakukan riset penelitian tentang hal ini. Tidak tanggung-tanggung, ia melibatkan keluarga di Eropa hingga Afrika , tidak melulu keluarga di Amerika Serikat saja.

Keluarga yang dipilih sebagai responden adalah keluarga yang dinilai bahagia dan memiliki hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Professor ini berhasil mendapatkan 3.000 responden dan memperoleh kesimpulan bahwa keluarga yang kokoh adalah keluarga yang memiliki komitmen, memiliki waktu bersama-sama, memiliki komunikasi yang baik, mampu saling menghargai satu dengan lainnya, mampu mengatasi krisis bersama dan memiliki komitmen rohani.

Yang menarik adalah kesimpulan terakhir, bahwa salah satu faktor yang penting untuk membentuk keluarga yang kokoh adalah adanya komitmen rohani. Ini berarti, jika Anda ingin membentuk keluarga yang kokoh, maka Anda harus mampu membina komitmen rohani di dalam keluarga.

Entah menganut agama atau kepercayaan apapun, orang tua dan anak hendaknya saling memiliki keyakinan beragama yang kuat, saling menjalankan ibadah dengan taat, membaca dan mempelajari kitas suci serta mendiskusikannya bersama di dalam keluarga.

Bila komunikasi dalam keluarga mulai dingin, harus segera dihangatkan dengan membangun kehidupan rohani dalam keluarga.

Guna membina komitmen rohani dalam keluarga, Anda harus mampu memberi penjelasan kepada anggota keluarga betapa pentingnya melakukan doa dan sembahyang bersama.

Dengan adanya kekuatan rohani, keluarga akan terhindar dari gejolak bila terjadi krisis keluarga. Inilah tiang utama penyangga kekokohan dalam keluarga Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun