Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cacat Jasmani Itu Lumrah

8 Agustus 2020   08:35 Diperbarui: 8 Agustus 2020   08:33 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hirotada (sumber: alchetron.com)

Tak seorangpun menghendaki memiliki cacat pada tubuhnya. Semua otang ingin memiliki tubuh sempurna seperti Absalom, apalagi dari anak raja besar, raja Daud. Absalom adalah lambang kesempurnaan, dilukiskan ia memiliki keindahan tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Namun Absalom memiliki cacat jiwa, ia mempunyai karakter yang buruk dan kehidupan yang tragis. Ia membunuh saudaranya, memanipulasi banyak orang, mengkhianati ayahnya hingga mengkudeta ayahnya meski gagal.

Akhirnya meninggal secara tragis jasadnya tergantung diatas pohon dengan tiga batang lembing terhunjam kedadanya. Sebenarnya Absalom memiliki cacat karakter namun tidak terlihat.

Berbeda sekali dengan Hirotada Ototake seorang pemuda Jepang yang dilahirkan tanpa tangan dan kaki namun berbudi luhur dan bersemangat pantang menyerah. Saat dewasa Hirotada berhasil menjadi guru sekolah dasar yang dicintai semua muridnya. 

Hirotada hidup mandiri dengan menggunakan kursi roda namun kehidupannya menginspirasi banyak orang sehingga kisah hidupnya diangkat menjadi sebuah novel dan diabadikan ke layar lebar. Hirotada menganggap cacat adalah kekurangan seperti yang dimiliki semua orang.

Dalam kehidupan orang harus memiliki kebesaran hati untuk menutupi semua cacat yang ada pada dirinya. Orang cacat jasmani wajib kita tolong dan angkat kehidupannya. Agar menjadi manusia berpretasi karena cacat jasmaninya tidak mungkin kita perbaiki. 

Sedangkan orang cacat jiwa wajib disadarkan agar tidak terlalu merusak dirinya. Cacat karakter ini masih dapat diperbaiki asal ada kemauan untuk merubahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun