Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Waspadai Selalu Dompet Elektronik Anda

27 Maret 2019   13:29 Diperbarui: 27 Maret 2019   13:48 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dompet Elektronik (sumber: zerzankoe.blogspot.com)

Di era zaman now bila belum memiliki dan menggunakan dompet elektronik (e-wallet) nanti dibilang gaptek. Sayapun mulai menggunakan dompet elektronik yang diterbitkan oleh Go-Jek Indonesia. Nama produknya GoPay. Berikut ini akan saya ceritakan pengalaman manis dan pahit menggunakan dompet elektronik, tanpa bermaksud mempromosikan atau mendiskreditkan merek dompet elektronik yang dibahas.
Uniknya, saya mengenal GoPay dari pengemudi ojol saat menggunakan jasa GoRide. Abang ojol dalam perjalanan minta tolong mengisi saldo GoPay melalui dia, karena dia sedang memerlukan uang tunai. Setelah saldo GoPay saya terisi, barulah saya membayar uang tunai sesuai nominal.
Plus Minus Dompet Elektronik
Sejak itu saya sering menggunakan GoPay untuk membayar beaya transportasi GoRide atau GoCar kadang ada diskon tertentu, serta membeli makanan dengan mendapatkan diskon tertentu. Apalagi akhir-akhir ini sedang gencar promosi PayDay.
Diatas adalah senangnya atau keuntungan menggunakan dompet elektronik. Namun selama menggunakan dompet elektronik juga pernah mengalami beberapa pengalaman pahit dan cenderung direpotkan karena sistem yang kurang sempurna dan pengemudi yang nakal.
Ketidak nyamanan pertama, pesanan sudah diterima, tetapi pengemudi tak kunjung datang. Akhirnya saya batalkan pemesanan dan mencari pengemudi lain. Dari hasil wawancara dengan beberapa pengemudi ojol diperoleh informasi bahwa ada beberapa pengemudi yang enggan menerima pembayaran dari dompet elektronik. Hal ini merugikan bagi pelanggan dari sisi waktu.
Ketidak nyamanan berikutnya terjadi di Denpasar Bali sekitar akhir Agustus 2018, setelah memesan GoCar, pengemudi tak kunjung datang. Mau dibatalkan juga tidak bisa.  Akhirnya saya menumpang mobil teman yang kebetulan melihat saya masih menunggu jemputan yang tak kunjung datang. Setiba di hotel, iseng saya memeriksa saldo GoPay dan ternyata terjadi pengurangan dan setelah diteliti, ternyata pengemudi yang tidak melakukan penjemputan itu menarik dana GoPay saya, seakan sudah melaksanakan tugasnya.
Untungnya notifikasi melalui email yang saya terima mencantumkan kode pesanan, lokasi dan jam penjemputan, lokasi dan jam tiba di tujuan serta nilai transaksi. Yang menarik jam penjemputan dan jam tiba di tujuan hanya selisih 5 menit. Sangat tidak masuk akal perjalanan yang cukup jauh dan macet dapat terealisasi dalam waktu 5 menit. Ini artinya pengemudi tidak menjemput, tetapi langsung menyatakan pengantaran sudah berlangsung dan berhasil menarik pembayaran dari dompet elektronik. 
Saya melaporkan kasus ini ke Customer Support dan mendapatkan tanggapan yang baik dan cepat, keputusan dari Go-Jek Indonesia mengembalikan saldo GoPay saya yang tertarik tanpa menerima jasa dan akan menindak pengemudi yang curang. Kasus selesai dengan memuaskan, meski agak merepotkan saya selaku pelanggan.
Kejadian yang sama terulang kembali pada Maret 2019 di Jakarta pada waktu berdekatan, tiga kali berturut-turut saldo GoPay saya terpotong tanpa adanya jasa pengantaran. Kembali saya menghubungi Customer Support dan dana dikembalikan lagi serta janji untuk menindak pengemudi yang curang.
Apakah hanya cukup demikian? Akhir-akhir ini saya jadi segan menggunakan pembayaran dengan GoPay karena ulah beberapa pengemudi yang curang ini. Usul saja, sebaiknya Go-Jek Indonesia memperbaiki sistem penarikan pembayaran melalui dompet elektronik, jangan seperti sekarang begitu pengemudi menyatakan menjemput, dana dompet elektronik langsung terpotong. 
Sebaiknya harus ada token yang ditekan oleh penumpang saat pengemudi sudah menjemput, dan ada token lagi yang ditekan oleh penumpang saat sudah tiba ditujuan, barulah dana dari dompet elektronik terpotong.
Layanan Customer Support Go-Jek Indonesia sangat prima, namun bila masih ada pengemudi beritikad buruk, hal ini akan merugikan pelanggan khususnya yang tidak teliti dan jarang memeriksa saldo dan pemakaian dompet elektroniknya. Harus terus diupayakan untuk mencegah kecurangan dari pengemudi agar pelanggan tidak enggan menggunakan dompet elektronik sebagai sarana pembayaran.
Ketidak nyamanan ini mungkin bisa dialami pengguna dompet elektronik lainnya. Sebaiknya sesama pengguna dompet elektronik dapat saling berbagi pengalaman guna mencegah kerugian pelanggan. Sebagai pelanggan, Anda harus tetap waspada, dan jangan segan memeriksa notifikasi pada Inbox, Riwayat maupun email untuk mengawasi transaksi, serta mengawasi saldo dompet elektronik Anda.
Untuk para operator dompet elektronik, lanjutkan berinovasi guna meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun