Sungguh beruntung sebelum saya memutuskan untuk menyaksikan film "Captain Marvel" di layar 2D pada hari pertama di putar di Indonesia (6 Maret 2019), padahal film ini baru di release di Amerika Serikat 8 Maret 2019; saya mendapatkan undangan untuk menyaksikan di layar X (Screen X).Â
Screen X adalah layar berbentuk 270 derajat, sehingga penonton dapat menikmati film tidak di bagian depan saja, tetapi juga di sebelah kiri dan kanan layar utama. Sangat fantastis saat menyaksikan pemandangan atau panorama yang disajikan secara landscape. Istilah untuk teknologi layar dari Korea ini adalah perluasan layar (expanding screen).Â
Jadi, dalam sebuah adegan pertempuran, Anda seakan berada di dekat lokasi pertempuran. Screen X saat ini baru ada di CGV Grand Indonesia, silakan menonton disana guna mendapatkan pengalaman menonton berbeda.
Film ini menggunakan setting tahun 1995 saat terjadi perang galaktik antara dua ras alien yakni Skrull dan Kree.
Carol Danvers (diperankan oleh Brie Larson) yang memiliki pelatih bela diri Yon-Rogg (diperankan oleh Jude Law). Carol adalah korban kecelakaan saat menguji pesawat berkecepatan cahaya yang dirancang oleh Mar-Vell atau Dr. Wendy Lawson (diperankan oleh Annette Bening).
Sebelum ditolong oleh Yon-Rogg dan dibawa ke ibukota Kree, Hala, Carol telah menembak inti enerji sehingga telapak tangannya memiliki kekuatan luar biasa. Sayangnya, Carol dinilai terlalu emosional, sehingga diancam akan dicabut kekuatannya, bila belum mampu mengendalikan emosinya.
Carol yang terus penasaran dengan mimpi-mimpinya sangat penasaran dengan masa lalunya. Berkat bantuan mantan direktur SHIELD, Nick Fury (diperankan oleh Samuel L. Jackson), Carol berhasil menemukan mantan temannya sesama pilot wanita, Maria Rambeau (diperankan oleh Lashana Lynch) yang sekarang menjadi ibu tunggal dari seorang putri bernama Monica. Melalui Maria, Carol berhasil memahami sejarah masa lalunya sebagai pilot uji pesawat berkecepatan cahaya.
Saat Carol sedang berbincang dengan Maria, datanglah Talos (diperankan oleh Ben Mendelson), pimpinan pejuang Skrull minta bantuan untuk diantarkan ke titik koordinat dimana anak isterinya ditahan. Pada saat yang sama agen SHIELD Phil Carlson (diperankan oleh Clark Gregg) ingin menangkap mereka.
Dengan kemampuannya Carol mampu melepaskan diri dari SHIELD dan dengan pesawat berkecepatan cahaya mencari lokasi tempat ditahannya anak isteri Talos. Karena dianggap mengkhianati Kree, Carol dilucuti kekuatannya oleh Starforce dibawah pimpinan Yon-Rogg.
Untungnya, Carol berhasil menemukan inti enerji yang tersimpan di dalam Tessearact sehingga berhasil mendapatkan kekuatan super serta mampu terbang. Untuk keamanannya, Carol menitipkan Tessearact kepada Nick Fury, yang menyimpannya di dalam tubuh kucing bernama Goose milik Dr. Wendy Larson, yang ternyata tergolong alien bernama Flerken, dengan kemampuan mengeluarkan gurita dari mulutnya.
Bagaimana akhir film super hero wanita ini ? Silakan disaksikan di bioskop-bioskop terdekat. Yang pasti sebelum lampu menyala terang, jangan buru-buru meninggalkan studio dulu, karena seperti kebiasaan film-film Marvel, pasti ada kejutan pada akhir film, meski sudah ada deretan nama para pendukung pembuatan film ini.
Film yang mengadopsi komik Marvel ini dipasarkan dalam format 2D, 3D dan IMAX ini sangat penuh dengan aksi perkelahian yang seru, namun tidak vulgar sehingga boleh disaksikan anak berusia 13 tahun ke atas. Tokoh Carol sebagai super hero wanita pernah muncul pada film "Avengers: Infinity War".
Film ini memiliki efek visual yang menyenangkan untuk ditonton. Sedikit bocoran bagi para penggemar film Marvel, tunggu saja sekuel dari film ini yang diberi judul: "Avengers Endgames".
Genre    : Aksi, Petualangan, Fiksi Ilmiah
Sutradara dan Penulis : Anna Boden, Ryan Fleck
Produser  : Marvel Studio
Distibusi   : Walt Disney Studios
Artis      : Brie Larson, Samuel L. Jackson, Ben Mendelson, Jude Law, Annette Bening, Clark Gregg, Djimon Hounsou, Lee Pace, Gemma Chan dan Lashana Lynch
Durasi     : 124 menit
Rating     : 13 tahun ke atas
