Mohon tunggu...
Sutandijo
Sutandijo Mohon Tunggu... dosen

Finance, investasi, ekonomi, akuntansi, geopolitik, filsafat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Israel dan Isroil

15 Juni 2025   19:04 Diperbarui: 15 Juni 2025   19:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disclaimer : tulisan ini ditujukan kepada pembaca umat Kristiani sehingga mungkin tidak atau sulit dimengerti oleh pembaca dari platform (agama lain).

Israel adalah nama sebuah negara-bangsa dari orang Yahudi. Bangsa Yahudi adalah keturunan Yakub, anak Ishak, anak Abraham. Sebagian orang, termasuk sebagian orang Kristen, percaya bahwa Israel adalah "bangsa yang terpilih." Ada dua hal yang hendak penulis coba klarifikasi.

Satu, arti dari "bangsa terpilih" atau "bangsa pilihan Tuhan." Tuhan, Allah (Inggris: God), tidaklah pilih kasih. Allah tidak seperti manusia yang bisa pilih kasih, misalnya terhadap anak-anaknya, lebih mengasihi yang satu daripada yang lain. Semua manusia sama-sama dikasihi oleh Allah. Terpilih artinya dipilih untuk suatu maksud atau rencana Allah, bukan dipilih untuk lebih dikasihi daripada yang lain. Arti "Dipilih" juga bukan menunjukkan suatu derajat lebih tinggi di hadapan Allah, dibandingkan dengan manusia yang lain. Semua manusia dan bangsa sama derajatnya dihadapan Allah.

Dua, Israel yang sekarang sudah berbeda dengan Israel yang dulu, sebelum Tuhan Yesus ditolak dan disalibkan oleh orang Yahudi, dua ribu tahun yang lalu. Karena itu untuk bangsa yang sekarang menyebut diri dan disebut sebagai Israel penulis menggunakan kata sebutan "Isroil" untuk membedakannya dengan "Israel" bangsa pilihan Tuhan.

Sebagian besar Israel telah berubah menjadi Isroil, karena mereka menolak Anak Allah, yang berarti menolak Allah sendiri yang memanggil mereka untuk menjadi bangsa pilihan. Sebagian kecil dari mereka adalah Israel sejati, cikal bakal Gereja, yaitu umat Kristen. Gereja atau umat Kristen didirikan di atas batu pondasi yaitu para rasul dan para nabi, dengan batu penjuru adalah Yesus Kristus, semuanya berasal dari bangsa Yahudi, Israel.

Pada waktu dulu, dan sekarang, hanya sebagian kecil, suatu sisa dari Israel, yang percaya kepada Yesus Kristus, Juru Selamat dari Allah. Sebagian besar dari Israel, menolak. Sebagian kecil yang menerima dan ditambah dengan bangsa-bangsa lain yang percaya kepada Yesus Kristus, itulah Israel sejati, umat pilihan Allah. Israel yang lain berubah menjadi Isroil, yang pada jaman sekarang kembali memerintah di Yerusalem dan Tel Aviv.

Mengenai Isroil dan Israel, Firman Tuhan berkata :

"Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?  Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar -- Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab -- dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.  Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita". (tercetak tebal ditambahkan penulis).

"... Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel,  dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu."  Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar." (Rom 9 :6-8).

Mengenai Isroil yang sekarang menguasai Yerusalem, Allah telah mencabut status "Terpilih", memindahkannya kepada Israel sejati :

"Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu". (Mat 21:43)

Mengenai Israel sejati, Alkitab berkata :

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:   kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan". (1 Pet 2:9-10).

Dua ribu tahun lalu, Bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh Jendral Titus dari Romawi dan mengalami genosida yang sangat mengerikan, selama dua ribu tahun Isroil telah mengembara, diaspora, ke seluruh dunia. Mereka tidak punah sebagai suatu bangsa namun juga tidak memiliki negara, dan di tanah asalnya mereka juga selalu dijajah. Pada tahun 1937-1945 mereka kembali mengalami genosida besar yang kedua yang dilakukan oleh Hitler dari Jerman.

Kedua kejadian besar tersebut adalah akibat kutukan atas Isroil. Kutukan tersebut adalah pilihan yang diambil Isroil sendiri, bukan kehendak Allah.

"Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!"  Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"  Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"  Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Mat 27:22-25).

Yesus, sudah melihat semua bencana tersebut sebelum semuanya terjadi,

"Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota,  supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!"  "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.  Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. (Mat 23:34-38).

"Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.  Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Mat 24:1-2)

Pada waktu penghancuran Bait Allah dan Yerusalem oleh Jendral Titus, berpisahlah Israel dan Isroil. Isroil memilih memberontak dan melawan pemerintah Romawi, Israel sesuai pesan Yesus, melarikan diri agar Injil dan iman yang diamanatkan kepada mereka tidak punah. Israel pada waktu itu luput dari pembinasaan, sedangkan Isroil dihancur leburkan oleh Titus. Mereka, umat Yesus, mengingat pesan Yesus :

"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --  maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.  Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,  dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.  Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.  Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.  Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi." (Mat 24:15-21)

Sampai akhirnya pada tahun 1948 Allah mengijinkan, bukan menyuruh,  sebagian dari Isroil kembali ke Palestina dan mendirikan negara yang dinamakan Israel. Namun demikian sampai sekarang mereka tetap tidak mengakui Sumber Kehidupan mereka, dan tetap keras kepala seperti dua ribu tahun yang lalu. Dengan demikian hanya sebagian kecil dari Israel yang semula yang tetap israel, sebagian besar menjadi Isroil.

"Dan Yesaya berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan. (Rom 9:27).

 Demikianlah, bangsa-bangsa lain yang menjadi percaya kepada Yesus Kristus ditambahkan kepada sisa Israel, dan menjadi suatu kesatuan, suatu Israel sejati, umat Tuhan, bangsa terpilih, keturunan Abraham.

"... yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain, seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup." (Rom 9:24-26)

Namun di akhir jaman, setelah genap bangsa-bangsa lain masuk menjadi Israel, Isroil akan bertobat, dipulihkan, dan diterima masuk kembali menjadi Israel,

"... Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka." (Rom 11:25-27).

Demikianlah, Isroil sampai sekarang masih berada di bawah kutukan karena pihannya sendiri. Namun ia akan dibebaskan ketika bertobat, dan diterima kembali di bawah berkat. Bukan hanya Isroil namun semua bangsa diperlakukan sama. Allah tidak pilih kasih, Allah mengasihi orang Arab dan Palestina sama seperti Ia mengasihi orang Yahudi, orang Indonesia, Orang Tiongkok, Amerika, Eropa, Afrika, dll. Tetapi yang terpilih sebagai Israel oleh Allah adalah semua bangsa yang mengasihi Tuhan Yesus, tidak peduli dari bangsa apapun ia. Amin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun