Mengenai Israel sejati, Alkitab berkata :
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Â kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan". (1 Pet 2:9-10).
Dua ribu tahun lalu, Bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh Jendral Titus dari Romawi dan mengalami genosida yang sangat mengerikan, selama dua ribu tahun Isroil telah mengembara, diaspora, ke seluruh dunia. Mereka tidak punah sebagai suatu bangsa namun juga tidak memiliki negara, dan di tanah asalnya mereka juga selalu dijajah. Pada tahun 1937-1945 mereka kembali mengalami genosida besar yang kedua yang dilakukan oleh Hitler dari Jerman.
Kedua kejadian besar tersebut adalah akibat kutukan atas Isroil. Kutukan tersebut adalah pilihan yang diambil Isroil sendiri, bukan kehendak Allah.
"Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!" Â Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!" Â Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Â Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Mat 27:22-25).
Yesus, sudah melihat semua bencana tersebut sebelum semuanya terjadi,
"Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, Â supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!" Â "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Â Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. (Mat 23:34-38).
"Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Â Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Mat 24:1-2)
Pada waktu penghancuran Bait Allah dan Yerusalem oleh Jendral Titus, berpisahlah Israel dan Isroil. Isroil memilih memberontak dan melawan pemerintah Romawi, Israel sesuai pesan Yesus, melarikan diri agar Injil dan iman yang diamanatkan kepada mereka tidak punah. Israel pada waktu itu luput dari pembinasaan, sedangkan Isroil dihancur leburkan oleh Titus. Mereka, umat Yesus, mengingat pesan Yesus :
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- Â maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Â Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, Â dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Â Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Â Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Â Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi." (Mat 24:15-21)
Sampai akhirnya pada tahun 1948 Allah mengijinkan, bukan menyuruh, Â sebagian dari Isroil kembali ke Palestina dan mendirikan negara yang dinamakan Israel. Namun demikian sampai sekarang mereka tetap tidak mengakui Sumber Kehidupan mereka, dan tetap keras kepala seperti dua ribu tahun yang lalu. Dengan demikian hanya sebagian kecil dari Israel yang semula yang tetap israel, sebagian besar menjadi Isroil.