Mohon tunggu...
Asmara Ku
Asmara Ku Mohon Tunggu... -

Santai aja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mariah Carey, Catatan Perjalanan Bidadari Perfeksionis

10 Maret 2010   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:30 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Walau album keduabelas Mariah Carey, Memoirs of An Imperfect Angel terkalahkan oleh album terbarunya Barbra Streisand, Love Is The Answer di minggu pertama peredaran album, Mariah tidak berhati kecil. Istri Nick Cannon ini tetap giat mempromosikan albumnya. Sebelum edar di Amerika, ia berkeliling Asia untuk mempromosikan albumnya yang ke-duabelas ini. Seoul menjadi tujuan pertamanya, sebelum ia melanjutkan ke Jepang. Seperti halnya rutinitas kegiatan promo artis, selama di Seoul (13-14/10), Mariah didaulat oleh banyak wawancara dan penampilan televisi. Pengulangan pertanyaan yang dilontarkan wartawan, perbedaan bahasa, dan jadual yang panjang hingga larut malam jelas pekerjaan melelahkan dan kadang membosankan. Tak heran jika artis-artis besar tidak mau lagi melakukannya. Namun, tidak dengan Mariah Carey. Tiba di Seoul sore sehari sebelumnya, Mariah tidak terlihat jetlag di hadapan ratusan wartawan yang sudah menunggunya dari jam setengah 12 siang di Rose Room, Grand Intercontinental Seoul. “Annyeonghaseyo!” sapa Mariah. Dengan rambut keriting seperti era Vision of Love, Mariah Carey terlihat cantik dan sexy. Di album yang dikerjakan Mariah bersama produser Tricky Stewart dan The Dream, ia memang seperti ingin menghidupkan kembali beberapa fase masa kejayaannya, termasuk era album pertamannya. Walau waktu tanya jawab yang disediakan dalam konferensi pers tidak panjang, cukup banyak hal baru tentang Mariah yang terungkap. Yang paling pertama ditanyakan tentu saja mengenai pernikahannya dengan Nick Cannon, suaminya yang berusia sepuluh tahun lebih muda darinya. Tanpa berusaha menutupi tetapi juga memberi kesan membanggakan, komentar Mariah mengenai pernikahannya ini cukup masuk akal. “Jelas sangatlah sulit untuk membagi waktu untuk menjalankan karir dan keluarga pada saat bersamaan. Saya harus menyediakan waktu berkeluarga tanpa ada ganjalan apapun. Saya sadar akan hal ini. Tugas saya kini menyeimbangkan semuanya. Jadi, kita lihat nanti bagaimana ke depannya.” Namun, jika diperhatikan dengan teliti, apapun yang dikerjakan Mariah selalu melibatkan suami yang juga pemandu acara America’s Got Talent ini. Dalam menggarap album ini, beberapa lagu diciptakan bersama atau beberapa masukan untuk penggarapan album datang dari Nick. Salah satunya adalah aransemen lagu I Want To Know What Love Is, hit lawas milik Foreigner yang dijadikan single kedua Mariah. “Saya dan Nick mendiskusikan bagaimana cara yang tepat untuk menggarap lagu ini. Apakah pop rock atau Old Skool R&B? Tetapi kemudian diputuskan bersama saya akan menyanyikan dengan sentuhan gospel. Keseluruhan album ini sangatlah R&B. Jadi, saya ingin penutup dari album ini klimaks dengan musik yang uplifting seperti gospel.” Dari konferensi pers ini juga terungkap jika Mariah baru saja menyelesaikan syuting film garapan Lee Daniels, Precious. Sutradara yang ternyata penggemar berat Mariah Carey ini membujuk idolanya untuk menanggalkan seluruh kemewahan yang biasa dikenakan dan tampil seburuk mungkin. Ternyata, bujukan sutradara yang juga menggarap Monster Ball ini berhasil. “Lee Daniels, sang sutradara, secara tegas bilang jika saya masih memakai dandanan seperti biasanya, ia akan menggunakan artis cadangan. Pengalaman ini menjadi pengalaman terbebas bagi saya. Dengan membuat saya terlihat buruk ia melatih saya untuk tidak terlalu sadar dengan penampilan. Dan, itu bagai sebuah hadiah buat saya.” Berbeda dengan film sebelumnya, Glitter, yang jeblok di pasaran dan jadi bahan olok-olok media, penampilan Mariah Carey sebagai pekerja sosial di situ dipuji banyak kritikus film. Malah, beberapa memprediksikan kemungkinan Mariah masuk dalam nominasi Oscar tahun depan. “Inilah yang saya cintai. Menulis lagu, menciptakan musik dan menyanyikannya. Inilah saya dan sekarang saya punya satu lagi yang membuat saya gembira, film.” Selain sibuk merintis karir barunya, Mariah juga sibuk menitis karirsnya sebagai pengusaha. Bersama dengan perusahaan kosmetik Elizabeth Arden, ia kini meluncurkan parfum kedua ciptaannya, Forever. “Selain wangi tubuh suami saya, saya senang sekali mencium wangi roti, terutama yang baru keluar dari oven. Kalau tidak salah Karl Lagerfeld pernah mengeluarkan parfum dengan wangi seperti itu. Namun, parfum saya kali ini tidak ada unsur gandum sama sekali. Wangi parfum saya kali ini akan lebih mengambil dari unsur kayu dan buah-buahan. Saya yang mendesain sendiri bentuk botol ini karena saya terinspirasi dengan botol-botol parfum berdesain art deco yang ada di kamar rias saya.” Selesai konferensi pers, Mariah langsung menuju ke lantai 33 hotel untuk meladeni wawancara beberapa media televisi Korea dan selanjutnya menuju studio KBS untuk syuting di acara Yoo Hee Yeol's Sketchbook. Di situ, selain berinteraksi dengan penggemar dan wawancara, Mariah menyanyikan dua lagu, I Want To Know What Love Is dan H.A.T.E.U. “Lirik H.A.T.E.U saya ambil dari curhat teman-teman saya jika mereka sedang menghadapi masalah dengan pasangan masing-masing. Saya pikir banyak yang bisa merasakan hal yang sama.” Sayang pemandu acara di acara ingin kurang lancar berbahasa Inggris sehingga terasa sekali kejangggalan selama Mariah di atas panggung. Sang Diva pun serig terlihat bosan. Berbeda sekali suasananya dengan taping yang diladakan keesokan malamnya di studio MTV Korea. Di acara yang dipandu penyanyi Korea yang fasih berbahasa Inggris, Alex, Mariah tampak lebih semangat. Ketika seorang penggemar ditarik ke atas pangung, ia telah menyediakan hadiah untuk idolanya. Apa hadiahnya? Celemek! Sudah biasa di Korea untuk pasangan menggunakan sesuatu sama seperti anak kembar. Celemek yang diberikan juga model yang sama, hanya warnanya yang berbeda saja. Mariah pun dengan nakalnya berkomentar begitu mendapat hadiah seperti itu. “Saya dan Nick akan memasak menggunakan ini tanpa apa-apa di baliknya. Bagaimana?” Komentar seperti itu langsung disambut meriah dengan para penonton. Kegiatan promosi terakhir Mariah berakhir di Evan Records, toko kaset yang terletak di Coex Mal. Rupanya, pengunjung dan wartawan lokal sudah menunggu di depan toko. Sekitar jam setengah 10 malam, Mariah Carey tiba di mal terbesar Seoul ini dan melewati karpet merah yang disediakan Evan Records. Riuh penggemar yang ingin mendapatkan tanda tangan dan salaman sang Diva membuat suasana di depan toko sedikit agak chaos. Sementara di dalam sudah menunggu sekitar 80 pembeli CD Mariah Carey yang beruntung boleh mengantri dan mendapat tanda tangannya. Jong-Tae dan kawannya Jin-Suk sempat mengaku kesulitan untuk menerobos massa karena datang terlambat untuk in-store signing. “Kita harus berteriak-teriak untuk bisa diperbolehkan masuk ke dalam. Tapi, karena terlalu berisik, para body guard tidak mendengar teriakan kami. Wah, rugi banget kalau tidak berhasil masuk. Kita sudah bela-belain soalnya untuk pulang kantor lebih awal agar bisa ikut ini,” komentar Jong-Tae. Selain Jong-Tae dan temannya itu, banyak sekali penggemar Mariah yang terlihat selalu mengikuti idolanya ke mana pun. Salah satunya Jenny Park, yang terus membuntuti Mariah, mulai dari tiba di airport, ikut di semua acara televise, konferensi pers, sampai sesi tanda tangan ini. “Saya bela-belain tidak kuliah tiga hari ini untuk bisa bertemu dengan Mariah. Kalau ada kesempatan, saya ingin berterima kasih padanya karena musiknya sangat menguatkan saya di masa-masa sulit ketika ibu saya meninggal.” Melihat reaksi dan komentar seperti itu bagi seorang Mariah Carey mungkin telah didengar dan dilihat beratus kali. Di antaranya, pasti ada yang terasa klise dan basa-basa. Ditambah jadwal kerja yang padat, mungkin itu sebabnya banyak artis yang tidak mau melakukan lagi jika mereka sudah sukses melewati tiga atau empat album. Namun, sekali lagi, Mariah Carey is truly a diva. “Apa yang saya kerjakan selama di Seoul tidak apa-apa jika dibandingkan dengan jadual-jadual lainnya yang harus saya penuhi. Syuting video klip, film atau tur. Saya percaya setiap orang yang saya sapa, temui, bahkan hanya sebatas bersalam, itu akan menciptakan kesan tersendiri. Selama itu bisa mengubah hidup mereka dan membantu memperkenalkan musik saya kepada publik, tentu saja tidak akan saya lewatkan.” Tegas penyanyi yang telah membuat 18 hit di Billboard chart. So, the angel is actually a perfectionist and ambitious one.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun