Mohon tunggu...
A.S.Su.santi
A.S.Su.santi Mohon Tunggu... Freelancer - I hear I see

Perempuan yang gemar berkelana dalam imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Diriku yang Lain

2 November 2020   04:14 Diperbarui: 2 November 2020   04:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: style.tribunnew.com

"Jadi kau pikir ia peduli padamu?" Katanya setengah membentak "Bodohnya dirimu." Lanjutnya kemudian.
"Tapi dia memang peduli kok sama aku." Kataku membela diri.
"Sadar kau An.... Sadar!!!!! Serbunya sambil menunjuk-nunjuk tepat di depan wajahku.
"Lah memang benar kok dia sangat peduli dan perhatian sama aku." Ucapku tak mau kalah. Aku membuka pesan-pesan yang dia kirim beberapa hari yang lalu. "Ini buktinya coba kau baca sendiri!!! Betapa perhatiannya dia padaku.
"Ooo....." Katanya sembari merebut hp yg ada di tanganku. "Rupanya kau belum mengenal dia seutuhnya." Lanjutnya sembari berusaha bersandar di dekat jendela.
"Apa maksudmu? Lima tahun lebih aku mengenalnya." Ucapku sembari mencoba mendekat padanya
"Dan lima tahun lebih tak cukup membuatmu mengenal pribadinya."
"Hei.....jaga omonganmu!!!!coba tanyakan apapun tentang dia pasti aku bisa menjawabnya!!! Kebiasaannya? Tempat tongkrongannya? Teman akrabnya? Keluarganya? Aku tahu semua jadi jangan coba meremehkan!" Tantangku.
"Aku salut kau bisa tahu sampai sedetail itu tentangnya." Ucapnya kini dengan suara yang turun 1 oktaf.
"Tentu......akukan sangat peduli padanya." Ucapku bersemangat.
"Apakah menurutmu dia juga tahu sedetail itu tentangmu dan bukan sebatas tahu namamu saja??"
"A....a.....aku........hmmm......ya..... Tentu saja." Jawabku gagap. Tapi jauh di dalam lubuk hatiku mencari jawaban atas pertanyaan yang baru aku dengarkan. Sejauh ini aku tahu banyak tentangnya. Adakah sesuatu yang ia tahu tentangku. Aku mulai goyah.
"Pernahkah kau berpikir kapan ia menghubungimu? Sedang berada di mana dia? Tanyanya sambil memperlihatkan barisan sms yang ada di tanganya.
"Maksudmu?????
"Kau belum sadar rupanya, kalau kau sebenarnya hanya dijadikan pengisi waktu kosongnya."
"Keterlaluan kau menuduh." Ucapku murkah sembari merebut hp ditangannya.
"Dia rajin berkirim kabar ketika ia pulang kampung An....tahu kenapa???? Karena dia tidak punya teman di sana.
"Cukup..........tutup mulutmu!!!!!" Bentakku
"Ya....... Dan ketika ia kembali ke lingkungannya, bertemu dengan teman gaulnya......ada tidak smsnya????tidak adakan??? Harusnya kau sadar!!!!!" Cercanya
" Stopp..........hentikan omong kosongmu!!!!! Teriakku sembari menutup mata dan meletakkan tangan di kedua telingaku. Tak mau mendengarkan ucapan orang yang ada di hadapanku itu. Kendati demikian samar-samar masih kudengar ia berkata "kau mengharapkan SMSnya???? Tunggulah ia pulang kampung, kesepian dan tak punya teman. Mungkin saja ia akan menghubungimu kembali"
"Pergi......!!!!!" Raungku
"Ha....ha....ha......dasar perempuan bodoh......." Cibirnya.
"Pergi kataku." Usirku sembari melemparinya dengan barang-barang yang sempat aku raih dalam jangkauanku. Kemudian hening. Aku tersungkur lelah. Kutemui diriku, sendiri dalam kamar berukuran 3x4 m. Tak ada siapa-siapa.
Aku meraih hp yang tergeletak di sudut kiri lemari. Aku mencoba log in di salah satu sosial media. Setelah terhubung aku mendapati beberapa pemberitahuan dan permintaan pertemanan. Aku beralih go online. Muncul beberapa teman yang chatnya on. Ya..... Salah satu diantaranya ada dia. Semenit, lima menit, 30 menit berlalu. Tapi dia sama sekali tak menyapaku. Apakah ia sibuk sesuatu hingga tak menyadari bahwa chatku lagi on? Apakah ia sengaja mengabaikanku? Atau ada penyebab lain yang tak terpikirkan olehku?
Untuk menyapanya terlebih dahulu tidaklah mungkin aku lakukan. Gengsi membuatku berjanji untuk tidak melakukan hal tersebut. Janji itu menahanku meski sebenarnya hampir terpatahkan oleh rindu.
Aku mengintip salah satu komen di statusnya "Iya bro tadi malam saya datang dari kampung."
Aku memutuskan log out. Kemudian kembali membaca satu-satu deretan sms darinya:
"Hai....." (Agustus)
"Lagi ngapain?" (Agustus)
" Saya lagi di kampung." (Agustus)
"Iya nih lg rindu sama orang rumah soalnya." (Maret)
"Dipanggil pulang sama Mace " (Februari)
"Lagi di RS tante mau melahirkan" (Januari)
***

(Kepingan ingatan 2011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun