Mohon tunggu...
SUSI MAELIDARYANI
SUSI MAELIDARYANI Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

I Want Try Something New

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3- Coaching untuk Supervisi Akademik

3 September 2023   09:21 Diperbarui: 3 September 2023   09:57 9513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksplorasi Konsep-Forum Diskusi/Dokpri

3. Findings/Pembelajaran

Hal yang bermanfaat yang saya dapatkan pada modul ini adalah mengenai supervisi akademik yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan coaching. Pada pelaksanaan coaching ini harus didasarkan prinsip dan kompetensi coaching. Coaching juga bisa dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran kepada murid untuk menggali potensi yang dimiliki oleh murid.

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation mendefinisikan coaching sebagai"bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif." Berbagai tugas dalam Sub Pembelajaran memberikan pengalaman yang berharga bagi saya dalam memahami coaching.

Paradigma berpikir coaching terdiri dari fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, mampu melihat peluang baru dan masa depan. Prinsip coaching yaitu "kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi". Kompetensi Inti Coaching meliputi kehadiran penuh/Presence, mendengarkan aktif, mengajukan pertanyaan berbobot. Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA : Percakapan untuk perencanaan, Percakapan untuk pemecahan masalah, Percakapan untuk berefleksi, Percakapan untuk kalibrasi.

4. Future/Penerapan

Setelah mempelajari modu1 2.3. saya bertekad untuk mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching, presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching. Membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi. Memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip coaching. Mempraktikkan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.

Secara keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik ini, membuat saya bersemangat untuk terus berpacu melakukan perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan kompetensi diri. Untuk itu saya telah merancang tindakan aksi nyata penerapan praktik Coaching yang didasari oleh keinginan untuk melakukan praktik baik di lingkungan sekolah. Harapan saya dengan penerapan praktik Coaching di lingkungan sekolah bersama rekan sejawat dan warga sekolah lainnya, dapat mewujudkan pribadi yang mandiri dan dapat membantu murid untuk menuntun segala kekuatan kodratnya yang ada pada dirinya. Dengan praktik Coaching juga membantu murid untuk mampu hidup sebagai individu dan bagian masyarakat yang mampu menggali dan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, serta menuntun murid untuk memperoleh kemerdekaan belajar di sekolah.

Demikianlah Jurnal Dwi Mingguan saya terkait modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervise Akademik.

Salam Guru Penggerak !!!

Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabaratuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun