Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Ringan, Relevan, dan Refresh

Menebar kebaikan melalui tulisan ringan, relevan dengan keadaan, dan merefresh untuk memulihkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Dakwah itu Wajib?

6 Agustus 2025   21:06 Diperbarui: 6 Agustus 2025   21:06 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi: Memulai dakwah dari keluarga sendiri

Kami membuka majelis dengan sebuah pertanyaan pengingat, dari segi banyak sedikitnya orang dakwah itu ada dua macam, ayo apa saja ibu-ibu? Masih ingat nggak? Sebagian spontan menjawab "Lupa pak..."

"Wah, bagaimana udah lupa, padahal baru satu bulan, kok seperti saya (he he he)", mengimbangi jawaban spontan ibu-ibu. Kami ingatkan kembali yaa, Pertama: Dakwah fardiah adalah yang dilakukan untuk satu orang atau beberapa orang. Dakwah jenis ini termasuk dakwah kepada keluarga sendiri. Suami kepada istri, dan anak, atau seorang ibu kepada anaknya.

Kedua: Dakwah 'ammah, dakwah dengan audience berjumlah banyak, seperti pengajian umum, khotbah jum'at dan lain-lainnya. Dakwah ini hukumnya fardhu kifayah. 

Nah kalau begitu bagaimana hukumnya dakwah dalam keluarga kita sendiri (fardiah)? Mendidik anak adalah kewajiban orang tuanya. Ibu adalah sekolah yang pertama. Perintah Allah adalah agar kita menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Maka dakwah fardiah yang jenis ini hukumya menjadi fardhu ain (setiap kepala keluarga, setiap ibu rumah tangga). 

Dari segi cara menyampaikannya, dakwah itu ada 3 macam yaitu:

Bil lisan mengajak pada jalan kebenaran dengan diksi yang indah, dan kalimat yang baik (positif). Cara ini harus dilakukan baik dakwah fardiah maupun 'ammah.

Bil hal, yaitu dakwah dengan suri tauladan, dengan amal perbuatan atau perilaku yang baik. Seperti ketika kita mengajak istri dan anak kita untuk sholat berjamaah di masjid atau musholla. Sebagai orang tua, apa yang kita ucapkan, dan apa yang kita lakukan diperhatikan, dan ditirukan anak-anak kita.

Bil kitabah, yaitu dakwah dengan tulisan. Dakwah ini sering kita lakukan, namun terkadang kita tidak menyadari jika ini termasuk dakwah. Dan tak kita sadari sesungguhnya semua orang bisa jadi penulis, buktinya hampir tiap hari kita menulis (chattingan) melalui media WA. Bila tulisan kita negatif, maka kita telah mendakwahkan keburukan, bila tulisan kita positif, sama halnya telah berdakwah menebar kebaikan. 

Nah.. ternyata bu, semua yang kita lakukan menjadi bagian dari bentuk dakwah, oleh karena itu mulai sekarang hati-hati dalam berucap, hati-hati dalam bertindah, dan pikirkan berkali sebelum melempar tulisan baik melalui WA, Fb, ataupun media sosial lainnya. 

Materi kami sampaikan dalam majelis Tahlil, dan Yaasiin (Rutinan Jamaah Putri) di lingkungan Dusun Tiyang RT 03, dan 04 RW 01 Desa Tanjungsari di rumah Bapak Ngalamin. Rabu (6 Agustus 2025) Jam 19.30 WIB. Rujukan utama Buku Pedoman dan Materi Dakwah Mulsimat NU Tulungagung (2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun