"Katakanlah (Nabi Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya" (QS Al-Isra ayat 84).
Tadabbur ayat
Menurut Tafsir Tahlili ayat di atas menerangkan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan kepada umatnya agar mereka bekerja menurut potensi dan kecenderungan masing-masing. Semuanya dipersilakan bekerja menurut tabiat, watak, kehendak, dan kecenderungan masing-masing. Allah swt sebagai Penguasa semesta alam mengetahui siapa di antara manusia yang mengikuti kebenaran dan siapa di antara mereka yang mengikuti kebatilan. (https://quran.nu.or.id/al-isra'/84).
Menurut Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah; (Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing"). Yakni setiap insan berperilaku sesuai dengan akhlak yang dia biasakan pada dirinya.(Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya) yakni dalam perilakunya, apakah itu baik atau buruk.
Menurut Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia. Disebutkan dalam hadits shahih: "Semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya", maka perhatikanlah kesesuaian bakat dan kemampuanmu, dan kembangkanlah untuk kamu pergunakan di jalan Allah, untuk ummatmu dan untuk keluargamu, dan janganlah berlagak seperti orang baik padahal kamu belum memberi apa-apa, sehingga kamu termasuk orang yang kelam kabut. Tadabburi ayat Allah "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing" "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan" [Al-Baqarah : 148].
Dari tiga pendalaman ayat di atas khususnya maksud dari 'syakilatih' menyadarkan kita bahwa sesungguhnya manusia telah diciptakan begitu hebat. Namun kita kadang tidak paham akan tabiat, watak, karakter, akhlak, kehendak, kecenderungan, telenta, bakat, skill, atau kemampuan diri dan orang-orang disekitar kita.
Kemudian untuk apa Allah memberikan anugerah hebat pada manusia? Â Adalah agar dikembangkan untuk dipergunakan di jalan Allah, untuk membantu sesame ummat dan untuk keluarga. Dan disertai larangan, janganlah berlagak seperti orang baik padahal belum memberi apa-apa, sehingga jangan sampai termasuk orang yang kelam kabut.
Beberapa pertanyaan untuk diri sendiri; Pernahkah mengalami kondisi diri kita tidak dipahami oleh orang lain disekitar kita? Ataukah kita sulit memahami orang-orang disekitar kita, sehingga kurang produkttif dan optimal? Pernahkah timbul konflik karena kekurang memahami dengan orang disekeliling kita? Silahkan dijawab dengan kejujuran masing-masing.
Kisah olimpiade hewan
Olimpiade ini event yang diikuti oleh semua binatang. Sesuai pengumuman dari Panitia bahwa standart kemenangan ditentukan siapa yang paling jago terbang. Olimpiade ini pesertanya terdiri dari Kucing, Tupai, Ikan, Bebek, Angsa, Elang, Kelinci, Harimau, Kambing, Sapi, dan lainnya semua menjadi peserta.