Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Ringan, Relevan, dan Refresh

Menebar kebaikan melalui tulisan ringan, relevan dengan keadaan, dan merefresh untuk memulihkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami dan Mensyukuri Anugerah Hebat

14 Maret 2025   05:43 Diperbarui: 14 Maret 2025   05:48 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa kira-kira pemenangnya? Pasti semua akan menjawab Elang-lah juaranya. Dan info pentingnya, olimpiade ini diselenggarakan rutin setiap tahun dengan ketentuan standar kemenangan yang sama, maka sudah bisa kita tebak dengan tepat bahwa tiap tahun tentu Elang sebagai pemenangnya.

Karena event ini dilaksanakan secara terus-menerus, maka makin kuat tertanam dalam pikiran mereka bahwa hebat itu bisa terbang, juara itu bisa terbang, keren itu bisa terbang.

Nah, bagaimana dengan perasaan binatang selain Elang? Tentu mereka putus asa, sedih, gak dihargai, gak dianggap ada, merasa sia-sia, tak mendapat keadilan, menjadikan rendah diri, menurunkan semangat, dan lain-lainnya.

Padahal mereka memiliki talenta hebat-hebat pada posisi masing-masing. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas telah dijelaskan bahwa setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaan atau keadaan masing-masing.

Kisah ilustrasi olimpiade hewan sebagaimana di atas apakah terjadi dalam kehidupan kita?

Iya itu terjadi dalam realita: Ketika kita sekolah mulai dari SD, seorang siswa dinilai hebat jika memiliki nilai yang memuaskan atau top ranking, siswa dinilai pintar jika mampu mengerjakan soal-soal ujian, dan sebagaimnya. Standar ini berlaku juga hingga jenjang-jenjang sekolah lebih tinggi berikutnya. Penyamarataan standar kualitas ini telah berlangsung dari sejak lama sekali.

Hingga secara umum setiap orang menarik kesimpulan bahwa siswa hebat itu ranking, pintar itu bisa menyelesaikan soal-soal ujian. Padahal sebagaimana ayat 84 surat Al-Isra di atas bahwa setiap anak (orang) itu memiliki (mendapat anugerah) bakat, karakter, atau kehebatan yang beda-beda.

Sebuah kalimat inspiratif yang memiliki kesesuaian dengan hal di atas, berikut isi kalimatnya:

"Setiap orang adalah jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan menjalani seluruh hidupnya dengan percaya bahwa ia bodoh." (kutipan kalimat dari Albert Einstein).

Ini menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan semua manusia begitu hebat, apapun sukunya, dimanapun negaranya, dan apapun agama yang dianut. Semua diberi kehebatan masing-masing, ikan adalah penyelam terhebat, sedang kera raja panjat yang luar biasa. Demikian juga yang terjadi pada manusia, hebat dibidang masing-masing.

Bangkitkan kesadaran untuk mensyukuri anugerah Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun