Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Ringan, Relevan, dan Refresh

Menebar kebaikan melalui tulisan ringan, relevan dengan keadaan, dan merefresh untuk memulihkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Walau Puasa Ramadhan, Tetap Tak Diampuni?

9 Maret 2025   05:00 Diperbarui: 9 Maret 2025   05:13 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi: Abah Huda sedang memberi maui'dhoh hasanah

Bertemu, dan bersaudara yang dilakukan semata karena Allah itu akan saling memberi syafa'at, suatu ketika kelak di akhirat jika salah satu diantara mereka ada yang masuk ke neraka, maka mereka akan saling mencari dan tak akan mau masuk surga bila saudaranya belum turut bersamanya. Demikian gambaran ketika hidup di dunia kita membangun ikatan persaudaraan karena Allah, berkumpul dalam kegiatan-kegiatan baik karena Allah, hidup bertetangga karena Allah dan seterusnya semua dilakukan karena Allah.

Maka sangat beruntung malam ini kita bisa bertemu di Musholla Billah untuk melakukan kegiatan mulia, majelis silaturrahim, majelis ilmu, majelis muhasabah, majelis tafakkur melalui program safari Ramadhan tahun ini. Kegiatan seperti ini akan menjadi wasilah kita akan dikumpulkan di dunia dengan bahagia dan di akhirat dalam surga. Demikian Abah Huda (panggilan akrab KH Moh. Nurul Huda, Pengasuh Ponpes Muhibbuddiin) memberi prolog kepada jamaah.

-----------

Berulang bertemu Ramadhan tapi tetep tak mendapat ampunan, celaka!!

Diberi karunia umur itu sama halnya diberi modal (dalam prespektif bisnis). Dan tak seorangpun dalam usaha yang dilakukan mau merugi, demikian pula dengan anugerah umur seharusnya kita tak mau rugi. Tapi realitanya ada, atau mungkin malah banyak yang justru bangkrut, karena tidak memanfaatkan umur untuk amal kebajikan. Begitu pula ketika diberi anugerah bertemu bulan Ramadhan, seharusnya kita untung besar, dan mendapat ampunan jangan sampai kita malah celaka.

Abah Huda menukil satu hadis Nabi yang artinya; "Nabi bersabda: Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya)." (HR. Tirmidzi).

Ada hamba Allah, berapa kali pun kita bertemu, dan menjalankan puasa Ramadhan namun tak akan mendapatkan ampunan, siapa mereka? Mereka adalah yang melanggar diantara 4 hal yang dilarang oleh Allah berikut ini.

Pertama, Syirik atau menyekutukan Allah, jangan dibayangkan syirik ini berbentuk menyembah berhala saja, tapi meyakini ada kekuatan lain selain Allah juga termasuk syirik. Contoh percaya bahwa bulan-bulan tertentu itu membahayakan jika digunakan untuk hajatan, jika kita myakini, maka ini termasuk dari bagian syirik. Maka hamba yang melakukan hal ini, tak akan diampuni dosanya walaupun melakukan puasa Ramadhan.

Kedua, Durhaka kepada orang tua. Karena Allah memerintahkan berbakti kepada orang tua (Birrul walidain). Berbakti kepada orang tua dimaksud tak terbatas saat masih hidup namun juga bagi yang sudah meninggal. Bila masih hidup, maka doakan, muliakan, hormati, cukupi kebutuhannya, jangan sampai menyakiti walau hanya dengan berkata 'Ah', mrengut, mlengos, atau tak menghiraukannya. Fadhillah berbuat baik kepada orang tua menjadi pintu pembuka atas kesuksesan kita.

Bila sudah meninggal, maka doakan setiap hari, setiap waktu-waktu, dan tempat mustajabah. Teruskan kebiasaan baiknya, dan syi'arkan, dengan ini mensyi'arkan amal kebaikan orang tua, eh ternyata ada yang mencontohnya, maka ini sama halnya kita memperpanjang amal, memperbanyak pahala yang membuat orang tua kita bahagian di alamnya. Tutupi aib atau kekurangan atau dosanya, jika kita buka terus ada yang mengikutinya, maka ini akan menambah pundi-pundi dosa, dan siksa orang tua kita dalam kubur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun