Mohon tunggu...
susilo ahmadi
susilo ahmadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - sekedar menyalur hobi menulis

cuma orang biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Social Distancing yang Tidak Berjalan Sama Sekali

24 Maret 2020   07:59 Diperbarui: 24 Maret 2020   07:54 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pagi saya ketika akan berangkat menemui salah satu kerabat saya melewati sebuah rumah yang ada mobil di depannya. Saya kenal pemilik mobil itu. Dia adalah guru di sebuah kota yang jauh dari sini. Pastilah saat ini dia sedang berlibur di rumah salah kerabatnya di sini. Memang begitulah saya melihat mobil itu selalu terparkir tiap musim liburan sekolah. 

Padahal sebenarnya saat ini bukanlah musim liburan sekolah dan malah kita semua disuruh untuk melakukan social distancing dengan tinggal di rumah. Ya begitulah... himbauan kerja atau belajar dari rumah telah dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berlibur ke tempat-tempat wisata dan rumah kerabat. Entah mereka sebenarnya memahami atau tidak situasi yang terjadi saat ini atau tidak peduli sama sekali. Hanya sebagai sebuah bukti bahwa anjuran atau himbauan pemerintah itu cuma angin lalu bagi sebagian besar rakyat kita.

Jadi wajar bila pemerintah kemudian tidak melakukan lockdown karena memang percuma saja karena sudah bukan rahasia lagi jika rakyat kita dikenal kurang disiplin. Tak usah jauh-jauh melihatnya, saya cukup melihat ke jalan di depan rumah dan dalam beberapa detik maka akan tampak orang berkendara motor yang tidak pakai helm atau tidak ada plat nomornya, atau tidak menyalakan lampu di malam hari. Ya saya memang tidak tinggal di kota besar tetapi hanyalah sebuah kawasan pedesaan yang  tidak jauh dari kota kecil. 

Denyut nadi kehidupan di tempat tinggal saya saat ini masih berjalan seperti biasa kecuali di masjid ada tambahan doa Qunut pada setiap shalat fardlu. Karpet-karpet masjid juga masih belum digulung dan kita para jamaah juga masih bersalam-salaman seperti biasa. Di luar rumah anak-anak juga masih berkeliaran kesana kemari menganggapnya sebagai hari libur walaupun di rumah ada tugas sekolah yang harus diselesaikan. Pasar, cafe, dan warung-warung juga masih ramai seperti hari-hari normal. Upaya untuk berdiam diri di rumah seolah tidak terlihat sama sekali.

Apakah saya merasa aman? Tentu tidak! Saya tahu kondisi yang sebenarnya saat ini di wilayah saya. Dua hari lalu saya ngobrol dengan salah satu perawat yang bekerja di RS Paru-paru di Jember dan dia mengatakan sudah ada beberapa suspect penderita virus Corona bahkan salah satu suspect berada tak jauh dari tempat tinggal saya. Walaupun hanya suspect tetapi sebenarnya itu sudah seharusnya cukup dapat meningkatkan kewaspadaan semua orang untuk benar-benar lebih mentaati anjuran pemerintah. Akan tetapi ya beginilah kondisi rakyat kita yang sesungguhnya sekarang. 

Oleh sebab itu prediksi saya penyebaran penyakit ini akan susah dibendung ke depan. Biasanya kalau sudah menjadi korban baru ribut menyalahkan pemerintah yang lamban atau mencari kambing hitam. That is our society!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun