Mohon tunggu...
Susilawati Lawatii
Susilawati Lawatii Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Beretika Menghasilkan Guru yang Berkualitas

2 Oktober 2022   09:51 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:06 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebenarnya kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan sistem rekrutmen pemerintah dalam banyaknya kasus guru yang melakukan tindakan kekerasan, karna tidak semua tenaga pendidik diindonesia berperilaku menyimpang dan tidak berkualitas mungkin hanya beberapa oknum guru tidak bertanggung jawab seperti itu dan itu terjadi karna sifat dan tindakan guru itu sendiri yang mungkin memiliki karakter lain selain sebagai seorang pendidik.

Guru yang memiliki sifat atau perilaku menyimpang bisa karna sudah watak aslinya seperti itu atau pengaruh penanaman nilai-nilai sebagai seorang pendidik yang kurang, semasa seorang guru itu menempuh pendidikan menjadi seorang mahasiswa dan sebelum dia mengantongi gelar sebagai sarjana pendidikan dia berasal dari seseorang yang menuntut ilmu dan seseorang terpelajar disalah satu universitas yang ada.

Menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah perjalanan yang panjang. Seharusnya dalam proses perjalanan yang panjang itu para mahasiswa yang mengejar gelar sebagai figur pendidik bisa lebih mempelajari etika dan moral bukan sekedar mempelajari materi, karna apa gunanya seorang mahasiswa pintar teori tetapi berakhir menjadi guru yang keji. 

Perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga pendidik harus lebih memperhatikan orang-orang yang diberi gelar sarjana pendidikan apa dia memenuhi kriteria sebagai tenaga pendidik atau tidak, karna tenaga pendidik yang dihasilkan akan berakhir untuk menciptakan generasi-generasi emas bangsa kita.

Dahulu seorang tenaga pendidik tidak harus memiliki gelar sarjana dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, seseorang lulusan SMA saja dahulu bisa menjadi seorang guru. 

Dengan adanya peraturan seorang guru harus memiliki gelar sarjana seharusnya bisa membuat kualitas tenaga pendidik lebih baik karna sudah pasti seorang guru tersebut adalah orang yang ber-pendidikan yang menempuh perjalanan bertahun-tahun selama menjadi mahasiswa, jika guru yang dihasilkan adalah oknum guru yang perilakunya menyimpang lantas sebenarnya apa yang dia pelajari dan dia lakukan selama menjadi mahasiswa.

Sebenarnya apa penyebab guru yang dihasilkan sebagai tenaga pendidik memiliki perilaku yang menyimpang? Apakah karna ketika dia menjadi seorang mahasiswa dia di bekali ilmu yang salah atau ketika menempuh pendidikan dia hanya mengejar gelar tanpa memahami dan mempelajari peran yang akan dia lakukan sebagai seorang tenaga pendidik? 

Mungkin tidak semuanya seperti itu, tapi pasti ada yang seperti itu. Mahasiswa dengan tujuan gelar sarjana pendidikan seharusnya tidak hanya mengetahui prospek kerjanya saja tetapi dibarengi pengetahuan pengendalian sifat dan perilakunya kelak.

Pemerintah perlu mengambil tindakan tegas terhadap oknum figur pendidik yang melakukan tindakan menyimpang didunia pendidikan karna itu akan sangat berpengaruh pada negara kita dalam menghasilkan generasi emas bangsa yang dididik dengan benar baik dalam pengetahuan ataupun perilaku dilingkungan masyarakat, karna pada akhirnya peserta didik akan kembali terjun ke masyarakat luas. 

Jika perlu, pemerintah harus mencabut akreditasi serta gelar pada setiap guru yang terlibat kekerasan dilingkungan pendidikan.

Keadaan zaman sekarang dengan zaman dahulu sangat berbeda, walaupun dengan teknologi yang terbatas sehingga bisa dibilang sistem rekrutmen tenaga pendidik dilakukan secara manual dan seadanya tetapi guru yang ada didunia pendidikan lebih berkualitas. Tak heran jika zaman dahulu guru lebih terlihat berwibawa dan dihargai oleh murid-muridnya karna setiap tindakannya menginspirasi bukan mengintimidasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun