Generasi sandwich merujuk pada kondisi seseorang yang berada di posisi harus menanggung beban finansial dua arah sekaligus, yakni membiayai kebutuhan orang tua yang sudah tidak produktif dan pada saat yang sama membesarkan anak-anak. Situasi ini kerap menimbulkan tekanan keuangan yang signifikan, terutama di tengah biaya hidup yang semakin meningkat dan kewajiban perpajakan yang semakin kompleks.
Bagi mahasiswa, fenomena ini penting dipahami sejak dini. Meskipun tantangan tersebut mungkin terasa jauh, langkah awal dalam membangun literasi keuangan dan kesadaran pajak dapat menjadi bekal untuk mencegah terjebak dalam situasi serupa di masa depan.
Tantangan Generasi Sandwich
Generasi sandwich menghadapi beban ganda, antara lain:
- Menanggung biaya pendidikan anak dan kebutuhan sehari-hari keluarga.
- Membiayai kebutuhan hidup serta kesehatan orang tua.
- Menghadapi kewajiban pajak yang sering kali kurang dipahami secara optimal.
Kondisi ini membuat sebagian besar dari mereka kesulitan menabung maupun berinvestasi, sehingga masa depan finansial menjadi tidak terjamin.
Relevansi Bagi Mahasiswa
Mahasiswa berada pada tahap awal dalam membentuk kebiasaan dan pola pikir finansial. Pemahaman sejak dini mengenai perencanaan keuangan, investasi, serta perpajakan akan membantu menghindarkan diri dari tekanan yang dialami generasi sandwich. Dengan demikian, masa depan finansial dapat dipersiapkan lebih baik.
Kesadaran pajak juga menjadi aspek penting. Dengan memahami hak dan kewajiban pajak, mahasiswa akan lebih siap menghadapi peraturan perpajakan di masa kerja dan mampu mengoptimalkan peluang penghematan pajak yang sah sesuai ketentuan.
Strategi yang Dapat Dipelajari Sejak Mahasiswa
- Perencanaan Pajak
Memahami dasar-dasar perpajakan agar dapat mengoptimalkan hak serta kewajiban di masa mendatang. - Investasi Sejak Dini
Memulai investasi kecil dengan instrumen sederhana, seperti reksa dana atau tabungan emas, untuk membangun kebiasaan menabung produktif. - Pengelolaan Anggaran
Membiasakan diri membuat anggaran bulanan, memisahkan kebutuhan pokok, tabungan, dan pengeluaran tambahan. - Pemahaman Asuransi
Mengetahui fungsi asuransi sebagai proteksi risiko keuangan, meskipun belum menjadi kebutuhan mendesak saat masih kuliah. - Edukasi Keuangan
Mengikuti seminar, membaca literatur, atau diskusi terkait finansial dan perpajakan agar memiliki pemahaman yang lebih komprehensif.
Bagi mahasiswa, memahami literasi keuangan dan kesadaran pajak sejak dini adalah langkah strategis untuk membangun masa depan yang lebih stabil. Dengan kebiasaan mengelola uang secara bijak, mulai berinvestasi kecil-kecilan, serta memahami hak dan kewajiban pajak, generasi muda dapat meminimalisasi risiko terjebak dalam posisi generasi sandwich. Inilah saat yang tepat bagi mahasiswa untuk menyiapkan fondasi finansial yang kuat demi kehidupan yang lebih mandiri dan sejahtera di masa depan.(SL)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI