Mohon tunggu...
Susiyati Idris
Susiyati Idris Mohon Tunggu... Guru - Guru

Berbagi ilmu, informasi dan hobby. Berharap bisa menulis sesuatu yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Unik Memberi Hadiah Perkawinan pada Masyarakat Etnis Pubian Lampung

5 Februari 2023   21:55 Diperbarui: 6 Februari 2023   00:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pubian merupakan salah satu  marga atau kelompok persukuan yang ada di kabupaten Lampung Tengah provinsi Lampung. Dulu Pubian hanya sebutan etnis, namun kini Pubian telah resmi menjadi nama kecamatan. kecamatan Pubian sendiri  dihuni  oleh masyarakan bermarga Pubian yang merupakan salah satu marga dalam kelompok warga etnis  Lampung yang Berdialek Api, dan  menggunakan Adat Pepadun. 

Sama seperti daerah - daerah lain di Indonesia yang memiliki kekhasan budaya dalam pernikahan, di daerah Pubian juga memiliki budaya unik dalam memberi kado atau hadiah perkawinan. 

Jika di kota - kota besar, saat seseorang menerima undangan pernikahan, maka secara simple akan memutuskan kado apa yang akan diberikan kepada pasangan mempelai.  Ada banyak pilihan ketika seseorang memberi kado, misalnya dengan memasukkan angpao pengantin ke dalam kotak yang sudah disediakan pada acara resepsi, bahkan saat ini sudah dikenal angpao elektronik yang mulai marak, meski ternyata masih banyak orang yang merasa kurang nyaman berkado saldo elektonik sebagai hadiap perkawinan dengan berbagai alasan. 

Pada masyarakat Pubian, ada budaya memberi kado berupa peralatan rumah tangga, misalnya satu set kursi tamu, kulkas, kompor gas, springbed dan masih banyak lagi yang lain. Uniknya lagi kado ini diperutukkan pada mempelai wanita dengan mengantarkan kado tersebut pada keluarga pihak pengantin wanita. 

Dan pemberian kadopun biasanya akan bersesuaian dengan pertalian hubungan persaudaraan baik persaudaraan darah ataupun persaudaraan dalam adat. Jadi pemberian hadiah perkawinan bukan hanya dilakukan  secara suka - suka saja, namun memiliki beberapa pertimbangan.

Mengenai prosesi acara perkawinan sendiri memiliki tahapan yang berlangsung dua kali atau selama dua hari. Hari pertama rombongan keluarga besar mempelai pria akan berkunjung ke kediaman mempelai wanita,  kemudian melakukan prosesi adat yang disebut dengan Sujut, maka di hari berikutnya rombongan keluarga besar mempelai wanita akan berkunjung ke kediaman mempelai pria, dengan membawa berbagai macam hadiah perkawinan yang sebelumnya telah diterima oleh keluarga mempelai wanita.  

Kehadiran rombongan mempelai wanita akan disambut dengan meriah oleh keluarga mempelai pria dengan upacara adat yang disebut Ngeruang. Jadi jangan heran bila pada acara itu, akan terlihat iring - iringan rombongan keluarga pengantin yang diikuti oleh iring - iringan beberapa mobil bak terbuka atau bahkan mobil truk yang mengangkut berbagai macam kado pernikahan yang telah diterima oleh keluarga mempelai wanita. Dan yang tak kalah menakjubkan, jumlah barang yang dibawa cukup fantastis. 

Setiap daerah  memiliki kearifan lokal masing - masing, sampai kapankah budaya ini akan terus berlanjut ? Entahlah, karena  adat budaya di daerah Pubian memang sangat mengakar. Dan  menurut saya, butuh sikap bijak para pelaku budaya dalam melestarikan keunikan ini namun tetap diimbangi dengan pemahan yang baik, agar keunikan ini tidak menjadi beban atau sesuatu yang memberatkan. Tabik Pun...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun