Mohon tunggu...
Susiana Hutagalung
Susiana Hutagalung Mohon Tunggu... Freelancer - Single, jobseeker

Graduated from University of Indonesia, majoring Dutch literature

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sound of Borobudur

8 Mei 2021   17:40 Diperbarui: 8 Mei 2021   17:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Istilah SOB atau Sound of Borobudur sedang ramai dibicarakan. Kenapa? Sebelum kita menuju ke sana, ada baiknya mengenal terlebih dahulu Borobudur itu sendiri.  Baru kita bahas mengenai "suara" dari Borobudur ini. Pepatah mengatakan,"Tak kenal maka tak sayang, bukan?" Seluruh rakyat Indonesia, bahkan mungkin bangsa di dunia ini mengetahui Borobudur itu merupakan candi yang terkenal sebagai tujuan wisata yang terletak di kota Magelang, propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jaraknya sekitar 40 km dari kota Yogyakarta. Biasanya apabila kita berdarmawisata ke kota Yogyakarta, candi ini merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Mumpung di Yogya, begitu istilahnya. Lalu apa sih yang istimewa dari candi ini sehingga menjadi salah satu situs wisata yang pernah diakui sebagai 7 keajaiban dunia di era tahun 90-an? 

Sejarah mencatat Candi Borobudur terdiri dari ribuan batu yang disusun tanpa menggunakan perekat semen, namun bisa berdiri kokoh dari tahun 800-an Masehi sampai sekarang. Memang dalam perjalanannya candi Borobudur sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Akan tetapi, tindakan ini dilakukan hanya karena umurnya yang sudah tua dan memang butuh peremajaan. Bangunan manapun pasti ada masa peremajaannya. Sama halnya dengan candi Borobudur. Selain keajaiban dari proses pembuatan dan usia candi ini, secara religi Borobudur adalah kuil sekaligus monumen Buddha terbesar  di dunia. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar. Pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan terdapat sekitar 500-an arca Buddha. Di tengah bangunan candi ini terdapat stupa utama terbesar yang sekaligus memahkotai bangunan ini. Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan. Tiap tahun umat Buddha dari seluruh Indonesia dam mancanegara berkumpul di candi ini untuk memperingati Trisuci Waisak. 

Selain sejarahnya, Candi Borobudur juga terletak di tanah lapang yang disebut dengan Pelataran. Apabila kita naik ke beberapa anak tangga yang ada di Borobudur dan berhenti untuk menikmati pemandangan sekitar, rasa nyaman dan santai akan terasa, ditemani dengan hembusan angin sejuk. ini juga merupakan salah satu daya tarik tempat wisata yang diresmikan menjadi salah satu warisan budaya dunia ini oleh Unesco (United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization). Kemudian di setiap batunya ada gambar atau lukisan yang mempunyai arti-arti khusus. Salah satunya gambar-gambar yang berupa alat musik. Dikutip dari salah satu artikel online, salah satu musisi terkenal tanah air, Dewa Budjana mengatakan ratusan alat musik tergambarkan di relief candi Borobudur. Termasuk satu instrumen alat tiup yang mirip dengan alat musik dari negara Thailand. Dewa Budjana yang juga merupakan penggiat musik tanah air, mengatakan bisa saja di candi ini beberapa ratus tahun yang lalu diadakan konser musik terbesar di dunia, terbukti dari ratusan gambar alat musik yang ada di candi ini, sehingga bisa dikatakan Borobudur adalah pusat musik dunia.

Berangkat dari pemahaman ini, Dewa Budjana bersama rekan-rekan musisi nasional lainnya seperti; Trie Utami, Bintang Indrianto, Purwaraka, dll mencoba mereplika alat musik atau instrumen tersebut dan mempelajari cara membunyikannya. Proses ini berlangsung sudah sejak beberapa tahun yang lalu dan tahun ini terealisasi. Sebanyak 200 alat berhasil mereka buat replikanya. Beberapa musisi nasional ini kemudian berkumpul dan membuat pentas yang berlokasi di Omah Mbudur, Jowahan, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang. Mereka menggelar konser kecil dengan memainkan alat-alat musik yang merupakan replika dari instrumen yang ada di candi Borobudur. Ayunan musik dari alat musik yag dimainkan terdengar merdu sekali. Pagelaran ini bisa dilihat secara online di Youtube.  

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang turut menyaksikan langsung acara musik ini, hal ini merupakan suatu reinventing atau penemuan kembali yang dahsyat. Prosesnya dimulai dari penelitian, pembuatan replika, mempelajari cara memainkannya dan workshop bersama beberapa musisi nasional. Keberadaan alat-alat musik ini bisa memperkaya Borobudur sebagai salah satu situs wisata nasilonal menuju program pemerintah Wonderful Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun