Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pudak Cak Abi yang Unik dan Menarik

21 Februari 2025   06:58 Diperbarui: 21 Februari 2025   07:52 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zoom perdana (Dokpri: Susanto-PakDSus)

Desember lalu, saya berkenalan sekaligus tinggal sekamar dengan sahabat dari Gresik. Di kamar terlihat tergantung makanan dengan bentuk yang 'aneh'. Saya lupa memfotonya pun tidak ingat dengan namanya. Belakangan saya tahu, nama makanan yang dibawa Cak Abi itu, pudak.

Pudak, makanan khas Gresik tampak digantung dan dilindungi dengan lotion pengusir semut. Cukup beralasan karena makanan yang dibawa Cak Abi sebagai oleh-oleh khas daerah itu salah satu bahan pembuatnya adalah gula. Teman-teman tahu, bukan? Ada gula ada semut. Tentu saja jika tidak dihadang, pasukan semut bakal pesta pora menikmati pudak yang ternyata manis lezat rasanya.

Ketika kami belajar di ruang Zoom pada tanggal 20 Februari petang, ingatan saya pun dibawa ke suasana akhir Desember 2024 bersama Cak Abi dan teman-teman mahasiswa di Malang. 

"Itu makanan yang dibawa Pak Abi, Bu, sebagai oleh-oleh sewaktu kuliah luring," kata teman-teman di ruang Zoom kepada dosen pengampu pada Kamis sore (20/02/2025).

Pudak adalah salah satu kuliner khas dari Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pantas saja Cak Abi membawa sebagai oleh-oleh khas daerahnya. Makanan itu telah menjadi bagian dari sejarah dan identitas kota tersebut sejak zaman dahulu. Makanan tradisional ini tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya kuliner Gresik, tetapi juga memiliki proses pembuatan yang unik dan menarik untuk dicermati.

Pudak dibuat dari perpaduan tepung beras, gula, dan santan kelapa. Katanya, sih, bisa gula pasir atau gula Jawa (kelapa, aren). Kombinasi bahan-bahan tersebut memang menghasilkan cita rasa khas.

Akan tetapi, ada yang khas lagi yakni pembungkusnya. Tadinya saya mengira, pudak dibungkus dengan klobot. Itu, lo, daun jagung yang sudah dikeringkan. Tadinya,  Cak Abi mengatakan bahwa pudak dibungkus dengan daun pohon kelapa siwalan atau lontar. Belakangan ia mengirim pesan di WhatsApp sebagai berikut. 

Ibu Daroe, mohon maaf saya mengoreksi jawaban saya tadi. Daun ope untuk pembungkus pudak bukan dari pohon kelapa siwalan/lontar, tapi dari pohon kelapa pinang.

Melansir goodnewsfromindonesia.id, memang iya, kemasan pudak menggunakan pelepah pinang, biasanya diimpor dari Jember karena sulit ditemukan di Gresik.

Pudak (Sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Pudak (Sumber: goodnewsfromindonesia.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun