Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PON XIX dan PEPARNAS XV 2016: Momentum Mewujudkan Impian Jabar Kahiji

15 Desember 2015   05:18 Diperbarui: 15 Desember 2015   09:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kolam renang untuk perlombaan cabang olahraga renang - Dok. Susanti Hara"]

[/captionKolam renang ini masih memerlukan proses pembenahan papan loncat indah, lighting, utility, dan ruang-ruang tertentu. Akan ada penambahan pemanas air dan tribun. Di bawah kolam renang ini terdapat 30 mesin sirkulasi yang sudah ataupun saat kunjungan Kompasianer sedang mengalami pergantian oleh petugas khusus.

[caption caption="Satu sudut gelanggang renang untuk loncat indah - Dok. Susanti Hara"]

[/captionKapasitas di kolam renang UPI ini adalah 600 kursi dengan 2.000 penonton. Kemajuan pekerjaan renovasi tahap pertama sudah 81%, berupa: perbaikan sarana (mesin sedot dan pemanas). Sedangkan untuk tahap kedua untuk sarana lainnya.

Kolam renang di UPI ini satu-satunya berstandar internasional, tidak melenceng sesentipun, dan sudah sering digunakan untuk kejuaraan nasional, PORDA, dll. Bahkan keramiknya pun langsung dari Jerman.

Tak terasa kunjungan ke gelanggang kolam renang UPI menjadi kunjungan venue terakhir karena kami harus mengunjungi venue lainnya. Namun, sebelum mengunjungi venue yang ada di GOR (Gelanggang Olah Raga) Saparua, kami mendapatkan kesempatan menikmati jamuan makan siang di RM. Bancakan yang terkenal dengan legenda piring seng atau gelas seng yang dapat membuat makanan atau minuman lebih awet panasnya.

[caption caption="Peralatan makan dan minum di RM. Bancakan - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Di RM. Bancakan yang letaknya tak jauh dari Gedung Sate, Kompasianer menikmati hidangan bersama Kang Aher sebagai Gubernur Jawa Barat dan juga jajaran stafnya.

Suasana terasa riuh usai makan bersama karena adanya penjelasan Kang Aher mengenai PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 di Jabar nanti. Ada canda tawa disela-sela penjelasan Kang Aher, misalnya saja dakwah itu berasal dari kata ngajak makan untuk mengajak ke arah kebaikan.

Menurut penjelasan Kang Aher, pada awalnya ada 2 nomime untuk pelaksana PON XIX dan PEPARNAS XV 2016, yaitu Banten dan Jabar hingga akhirnya Jabar terpilih menjadi tuan rumah setelah bidding dengan kandidat Jabar dan Banten. Kang Aher meyakinkan pemerintah bahwa Jabar siap menjadi tuan rumah PON 2016 dan langsung turun SK pada tahun 2010 meski belum fokus ke persiapan pelaksanaan tapi lebih fokus menghadapi PON 2012 di Riau. Jabar menjadi tuan rumah diputuskan dalam rapat pleno KONI  tahun 2010, tepatnya 2 tahun menjelang PON 2012 di Riau.

Jabar kahiji menjadi tagline penyemangat untuk menjadi juara di PON Riau. Meskipun hasilnya Jabar menjadi runner up di PON Riau.

Pada PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 dengan tekad Jabar kahiji sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara maka Jabar melakukan persiapan. Dan yang paling krusial adalah penyiapan fasilitas dan prasarana,termasuk tim relawan didalamnya. Berikutnya yang dibutuhkan adalah layanan untuk kenyamanan atlet.

Biaya persiapan venue PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 paling besar, mendekati 300 milyar rupiah. Pada tahun 2015 sudah menghabiskan 1,3 trilyun. Tahun 2014, anggaran 400 M, total sampai dengan 2016 sudah 2 trilyun untuk anggaran kebutuhan dana akses, peralatan, venue, dll. Untuk penyelesaian jalan akses ke venue-venue  PON XIX  memerlukan dana 700 milyar.

Penyelenggaraan event nasional ini di 15 kabupaten/kota dengan total 400 hotel. Venue dibagi ke berbagai kabupaten/kota supaya ramai dan karena ini merupakan hajat nasional bukan hanya hajat daerah kota Bandung saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun