Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PON XIX dan PEPARNAS XV 2016: Momentum Mewujudkan Impian Jabar Kahiji

15 Desember 2015   05:18 Diperbarui: 15 Desember 2015   09:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari 20 Blogger Kbandung –KompasianerBandung plus Kompasianer dari Surabaya, Jakarta, dan Purwakarta pada hari Senin, 07/12/2015, begitu antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Media Gathering Blogger Bersama PB PON (Pekan Olahraga Nasional) XIX dan PEPARNAS (Pekan Paralympic Nasional) XV 2016 Jawa Barat. Tujuan utamanya meninjau venue untuk Pekan Olahraga Nasional di tahun 2016.

[caption caption="Special gift, flashdisk media gathering – Dok. Susanti Hara"][/caption]Istimewanya, selain meninjau beberapa venue di UPI dan Gor Saparua, para blogger Kompasiana ini pun mendapatkan jamuan istimewa makan siang bersama Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan – Kang Aher.

[caption caption="Kompasianer menikmati hidangan khas Sunda bersama Kang Aher - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Meeting point atau titik temu awal kami adalah Gedung Sate. Sambil menunggu rekan lain yang belum datang, kami bisa menikmati keindahan pemandangan di area gedung. Dan tentunya, banyak pula Kompasianer yang sudah sibuk mengikuti kompetisi livetweet sebelum acara dimulai.

[caption caption="Kompasianer sibuk mengikuti kompetisi livetweet - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Setelah semua berkumpul, Kompasianer pun menaiki bus menuju tempat tinjauan pertama, yaitu: seluruh venue yang akan digunakan untuk Pekan Olah Raga Nasional nanti di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Di dalam bus sekalipun, selama perjalanan dari Gedung Sate menuju UPI, Kompasianer tetap sibuk meramaikan jejaring sosial twiter menggunakan tanda pagar (tagar) #BerjayadiTanahLegenda. Tagar ini berhasil menjadi trending topic, nilai plus tersendiri akan adanya kegiatan Kompasianer kali ini.

[caption caption="Sibuk nge-tweet meski di dalam bus - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Perjalanan dari Gedung Sate menuju Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sangat lancar. Setibanya di kampus pendidikan nomor satu di Bandung ini kami langsung memasuki gymnasium UPI. Pak Purno dari pihak UPI menyambut kami ramah sekaligus menceritakan mengenai ruangan gymasium yang sedang direnovasi.

[caption caption="Gymnasium UPI tampak depan - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Melalui penjelasan Pak Purno kami menjadi tahu banyak fungsi gymnasium UPI nantinya. Rencananya, ruangan gymnasium UPI akan menjadi lokasi pertandingan hoki indoor dan permainan taekwondo. Dalam ruangan ini pula nantinya akan dibangun fasilitas khusus untuk para difabel agar mereka yang memiliki keterbatasan mendapatkan kemudahan akses dan dapat menikmati semua fasilitas. Selain itu fasilitas khusus bagi para difabel ini berguna untuk mengantisipasi akan adanya PEPARNAS XV 2016.

[caption caption="Pak Purno dari pihak UPI menjelaskan penggunaan gymnasium UPI - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Venue gymnasium UPI berkapasitas 7.000 orang ini masih dalam proses persiapan. Renovasi tahap pertama, yaitu; menaikkan lantai lapangan indoor lantai 1 menjadi 2 tingkat, sekaligus konstruksi tangga agar sesuai dengan standar internasional. Lantai berukuran 33m X 55m ini sangat memenuhi standar internasional untuk cabang olahraga hoki dan taekwondo. Sedangkan pembangunan tahap kedua adalah menyelesaikan lantai 2 agar siap digunakan untuk pertandingan hoki.

Pihak UPI mengagendakan tahap pertama renovasi venue gymnasium UPI harus tuntas pada akhir Desember 2016. Apabila dana sudah ada maka lanjut pada tahap kedua dengan target semua beres tepat waktu sekitar Juni 2016. Ketika kami mengunjungi venue dalam gymnasium, ruangannya masih berdebu dan juga harus melewati tangga kecil dari kayu yang cukup curam untuk menuruni lantai di bawahnya sehingga harus hati-hati ketika melangkah.

[caption caption="Tangga kayu sementara di ruangan gymnasium UPI - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Dalam hal merenovasi semua venue, Gubernur Jabar sangat tinggi memberikan dukungan bantuan biaya renovasi. Fasilitas parkir dan kantin pun akan disediakan khusus untuk memenuhi semua kebutuhan selama kegiatan PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 berlangsung. Parkir VIP ada 2 termasuk fasilitas kamar mandi. Toilet tersedia di masing-masing  Nantinya, gymnasium berlantai 3 ini akan memiliki 2 toilet VIP, 12 toilet di tiap blok dengan 4 kloset dan urinoir dengan total ada 48 kamar mandi.

Setelah tuntas menyampaikan informasi mengenai venue gymnasium, Pak Purno mengajak rombongan Kompasianer menuju lapangan softball putri. Serupa gymnasium, lapangan softball masih dalam tahap persiapan dan renovasi.

Lapangan softball teridiri dari bagian dalam dan luar serta safe green supaya pita promosi tidak mengganggu selama lomba. Pada kesempatan ini Pak Sofwan dari UPI menjelaskan tahapan rehabilitasi. Tahap pertama membenahi lapangan softball, rumput, dan air. Di venue seluas 340 m2 dipasang subdrain atau pemasang pipa pengering agar apabila terjadi hujan airnya tak menggenangi lapangan. Sedangkan tahap kedua merehabilitasi tribun, toilet, serta tempat istirahat pemain.

Renovasi venue softball masih menyelesaikan tahap pertama 70%, berdaya tampung 400 orang dan akan dibangun tambahan tribun untuk penonton. Pembangunan venue ini pengerjaannya selama 24 jam per hari. Pada saat kunjungan Kompasianer, jaring-jaring pengaman venue belum dicat dan rencananya nanti akan dipasang lampu berkapasitas tinggi.

[caption caption="Lapangan softball putri dalam tahap renovasi - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Untuk softball putri penyelenggaraannya di UPI, sedangkan untuk softball putra pelaksanaannya di lapangan Arcamanik kota Bandung.

Selama perbincangan dan penjelasan dari beberapa pihak UPI banyak penjelasan yang sangat menarik. Ada 6 cabang olahraga yang akan diselenggarakan di UPI, yaitu: taekwondo, hoki indoor, softball putri, sepak takraw,  renang, renang indah, dan loncat indah.

Apabila Jabar ingin juara pertama maka harus mendapatkan 25% kemenangan dari total semua cabang pertandingan atau minimal 75 emas diperoleh kontingen Jabar.

Adanya penujukan beberapa penyelenggaraan lomba saat PON XIX dan PEPARNAS XV di UPI nanti terasa sangat menguntungkan, misalnya: menjadi penyemangat bagi para atlet menuju pertandingan nasional, meningkatkan kualitas para olahragawan, pengalaman SDM (Sumber Daya Manusia) di UPI khususnya makin meningkat, dan seluruh fasilitas olahraga atau venue di UPI menjadi lebih baik dan dapat digunakan terus untuk latihan meskipun PON atau PEPARNAS telah melewati masa lomba.

Kunjungan berikutnya ke sport hall sebagai venue sepak takraw. Memasuki ruangan ini harus melepas alas kaki. Pak Prana sebagai perencana sport hall memaparkan mengenai lapangan ini yang berdaya tampung 750 penonton.

[caption caption="Sport hall tampak dari luar - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Pembangunan sport hall tahap pertama lebih ke arah merenovasi fasilitas. Dalam ruangan ini pada tahap pertama ada perbaikan ruang official, kamar mandi, lampu mechanical electrical supaya lampu tak menyilaukan mata. Sedangkan renovasi tahap kedua nanti ada penambahan ruang bawah tribun.

Pada tahap kedua, sport hall ini akan dilengkapi 4 ac standing berkapasitas 5 pk dan perlengkapan lain yang harus ada dari association delegate.            

Memasuki sport hall terasa lebih nyaman dibandingkan venue lainnya di UPI. Dari keterangan Pak Prana, jelaslah bahwa kualitas parquet (lantai dari papan) ada yang lamined dan solid. Venue ini menggunakan parquet solid A kw 1 grade jati Jabar. Pembangunan sport hall sudah mencapai 99% siap digunakan.

[caption caption="Ruangan perlombaan sepak takraw yang nyaman - Susanti Hara"]

[/caption]Usai mengunjungi sport hall, seluruh Kompasianer berkeliling mengunjungi gelanggang renang UPI yang berjarak sekitar 200 m dari sport hall. Venue aquatik ini akan dipergunakan untuk perlombaan cabang olahraga renang, renang indah, dan loncat indah. Memandang ke arah mana pun gelanggang renang ini sangat indah dikelilingi pemandangan alam nan asri.

[caption caption="Kolam renang untuk perlombaan cabang olahraga renang - Dok. Susanti Hara"]

[/captionKolam renang ini masih memerlukan proses pembenahan papan loncat indah, lighting, utility, dan ruang-ruang tertentu. Akan ada penambahan pemanas air dan tribun. Di bawah kolam renang ini terdapat 30 mesin sirkulasi yang sudah ataupun saat kunjungan Kompasianer sedang mengalami pergantian oleh petugas khusus.

[caption caption="Satu sudut gelanggang renang untuk loncat indah - Dok. Susanti Hara"]

[/captionKapasitas di kolam renang UPI ini adalah 600 kursi dengan 2.000 penonton. Kemajuan pekerjaan renovasi tahap pertama sudah 81%, berupa: perbaikan sarana (mesin sedot dan pemanas). Sedangkan untuk tahap kedua untuk sarana lainnya.

Kolam renang di UPI ini satu-satunya berstandar internasional, tidak melenceng sesentipun, dan sudah sering digunakan untuk kejuaraan nasional, PORDA, dll. Bahkan keramiknya pun langsung dari Jerman.

Tak terasa kunjungan ke gelanggang kolam renang UPI menjadi kunjungan venue terakhir karena kami harus mengunjungi venue lainnya. Namun, sebelum mengunjungi venue yang ada di GOR (Gelanggang Olah Raga) Saparua, kami mendapatkan kesempatan menikmati jamuan makan siang di RM. Bancakan yang terkenal dengan legenda piring seng atau gelas seng yang dapat membuat makanan atau minuman lebih awet panasnya.

[caption caption="Peralatan makan dan minum di RM. Bancakan - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Di RM. Bancakan yang letaknya tak jauh dari Gedung Sate, Kompasianer menikmati hidangan bersama Kang Aher sebagai Gubernur Jawa Barat dan juga jajaran stafnya.

Suasana terasa riuh usai makan bersama karena adanya penjelasan Kang Aher mengenai PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 di Jabar nanti. Ada canda tawa disela-sela penjelasan Kang Aher, misalnya saja dakwah itu berasal dari kata ngajak makan untuk mengajak ke arah kebaikan.

Menurut penjelasan Kang Aher, pada awalnya ada 2 nomime untuk pelaksana PON XIX dan PEPARNAS XV 2016, yaitu Banten dan Jabar hingga akhirnya Jabar terpilih menjadi tuan rumah setelah bidding dengan kandidat Jabar dan Banten. Kang Aher meyakinkan pemerintah bahwa Jabar siap menjadi tuan rumah PON 2016 dan langsung turun SK pada tahun 2010 meski belum fokus ke persiapan pelaksanaan tapi lebih fokus menghadapi PON 2012 di Riau. Jabar menjadi tuan rumah diputuskan dalam rapat pleno KONI  tahun 2010, tepatnya 2 tahun menjelang PON 2012 di Riau.

Jabar kahiji menjadi tagline penyemangat untuk menjadi juara di PON Riau. Meskipun hasilnya Jabar menjadi runner up di PON Riau.

Pada PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 dengan tekad Jabar kahiji sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara maka Jabar melakukan persiapan. Dan yang paling krusial adalah penyiapan fasilitas dan prasarana,termasuk tim relawan didalamnya. Berikutnya yang dibutuhkan adalah layanan untuk kenyamanan atlet.

Biaya persiapan venue PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 paling besar, mendekati 300 milyar rupiah. Pada tahun 2015 sudah menghabiskan 1,3 trilyun. Tahun 2014, anggaran 400 M, total sampai dengan 2016 sudah 2 trilyun untuk anggaran kebutuhan dana akses, peralatan, venue, dll. Untuk penyelesaian jalan akses ke venue-venue  PON XIX  memerlukan dana 700 milyar.

Penyelenggaraan event nasional ini di 15 kabupaten/kota dengan total 400 hotel. Venue dibagi ke berbagai kabupaten/kota supaya ramai dan karena ini merupakan hajat nasional bukan hanya hajat daerah kota Bandung saja.

Beberapa cabang olahraga yang diselenggarakan di daerah, misalnya: gantole di Sumedang, dayung di Karawang, terjun payung di Pangandaran, lomba sepeda BMX di Cirebon, dll.

Dalam rangka memperlancar jalan menuju ke Stadion Jalak Harupat Soreang maka dibangun akses jalan untuk ke Soreang. Dari Si Jalak Harupat ke tol Soroja sekitar 500 meter ke acara opening ceremony nanti.

Pada saat opening ceremony akan ada tarian kolosal diisi sekitar 3.000 penari kolosal dari sekolah-sekolah seni di Jawa Barat, pesta kembang api, gebyar dengan pendekatan budaya dan teknologi, serta penyalaan obor PON.

Opening ceremony akan dilaksanakan di Stadion Jalak Harupat. Persiapan seni dan budaya akan merangkul SMKN 10 Bandung dan ISBI yang dulu terkenal dengan STSI. Diharapkan gebyar ceremony acara sukses dan menjadi prestasi.

Ini pertama kalinya PON dan PEPARNAS disatukan. Seluruh langkahnya akan dibukukan untuk dijadikan pedoman. Prinsip penyelenggaraan PON Jabar 2016 yaitu catur sukses; 1. sukses acaranya, 2. Sukses prestasinya, 3. sukses ekonomi kreatif 4. sukses administrasi.

Guna mendukung semua keberhasilan PB PON berkoordinasi dengan berbagai kota membentuk SubPBPON yang diketuai kepada daerah masing-masing. Selain itu ada juga relawan dari jalur umum dan masih dibuka pendaftarannya meski sudah ada lebih dari 5.000 orang. Bagi yang ingin menjadi relawan bisa menghubungi bidang bersangkutan dan ada semacam dewan kurator.

Begitupun bagi UMKM yang ingin bergabung bisa mendaftarkan usahanya dan akan ada dewan kurator yang menilai kelayakan UKM tersebut agar produknya lebih kompetitif.

PON XIX 2016 Jabar merupakan event olahraga dengan jumlah medali terbanyak. Total ada 61 venue, 44 cabang olahraga, 8585 atlet dan official memperebutkan 753 medali emas. PON ini melibatkan 8500 atlet dan 2.000 wartawan.   

Setelah panjang lebar menjelaskan mengenai persiapan PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 Jabar, kegiatan selanjutnya tanya jawab dan kuis berhadiah langsung dari Kang Aher. Dalam kesempatan ini pula ada tukar menukar tanda mata yang berhubungan dengan PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 Jabar, foto bersama, sesi tanda tangan, dan selfie bareng.

[caption caption="Tukar-menukar tanda mata – Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Rangkaian kegiatan akhir kami adalah meninjau lokasi lapangan Saparua yang belum tuntas masih dalam pembenahan.

[caption caption="Kondisi lapangan Saparua – Dok. Susanti Hara"]

[/caption]

[caption caption="GOR Saparua dalam tahap renovasi - Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Tanpa terduga sebelumnya, pada hari tersebut menjadi hari istimewa untuk Kompasianer karena mendapat tawaran ke menara Gedung Sate.

[caption caption="Taman di halaman Gedung Sate tampak dari menara – Dok. Susanti Hara"]

[/caption]Sejatinya dan semoga terwujud, dengan adanya segala fasilitas sarana dan prasana olahraga yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus, Jabar Kahiji dapat teraih pada PON 2016 nanti. Semoga hal ini terus membangkitkan semangat sportivitas olahraga bukan hanya bagi Jabar sebagai penyelenggara di tahun 2016 tapi sebagai hajatan nasional seluruh warga Indonesia pun dapat turut menyemarakkan dan berpartisipasi sesuai bidang keahlian masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun