Mohon tunggu...
Susanna Purwaninastiti
Susanna Purwaninastiti Mohon Tunggu... Guru - Guru Les

Pernah mengajar di sekolah, pernah bekerja di hotel, kafe, dan mall.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bruner's Spiral Curriculum dan Perkembangan Kognitif

5 November 2021   23:56 Diperbarui: 6 November 2021   00:10 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jerome S. Bruner adalah seorang psikolog dari Amerika yang memiliki kontribusi terhadap psikologi kognitif dan perkembangan.  Menurut Bruner, anak-anak belajar dengan cara sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan pengalaman belajar, guru harus lebih fokus pada cara yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dibanding fokus pada konten.  Cara menyampaikan informasi dapat membantu siswa menerima informasi lebih mudah.

Bruner percaya bahwa anak-anak dapat mempelajari topik yang kompleks dan jika metode belajar disampaikan dalam tiga tahap, yaitu enaktif, ikonik dan simbolis. Konsep utamanya adalah siswa belajar dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak.

  1. Enaktif. Tahap pertama ini mencakup kegiatan yang memberikan siswa pengalaman langsung atau tindakan langsung. Contoh topik yang pernah saya lakukan di kelas adalah proses perubahan bentuk benda padat menjadi cair melalui pemanaskan. Pengalaman langsung merupakan hal yang penting bagi siswa. Mereka mengalami sendiri secara konkrit.Pada proses perubahan bentuk benda padat menjadi benda cair, kegiatan meliputi proses pemanasan benda cair agar meleleh. Siswa diajak untuk melelehkan margarin dengan cara memanaskannya di atas kompor.  Siswa dapat melihat secara langsung proses meleleh tersebut dan mengerti bahwa margarin meleleh karena dipanaskan.
  2. Ikonik. Pada tahap kedua, siswa mengubah informasi atau pengetahuan yang didapat dari pengalamannya memanaskan margarin ke dalam gambar. Siswa menggambar pengalamannya melelehkan margarin di atas kompor.
  3. Simbolik. Pada tahap terakhir, siswa diajak mengubah apa yang sudah dipelajari ke dalam bentuk tulisan.  Siswa menuliskan pengalamannya dalam bentuk kalimat meskipun kalimat sederhana. Contohnya, margarin meleleh karena dipanaskan. Kemudian, siswa diajak pada proses berpikir lebih lanjut bahwa benda padat dapat berubah menjadi benda cair jika dipanaskan.

Bruner merekomendasikan sebuah pendekatan belajar bernama spiral curriculum. Bruner's spiral curriculum adalah salah satu pendekatan belajar yang banyak diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Konsep pendekatan ini adalah mengulang satu topik yang sama untuk meningkatkan pemahaman topik tersebut. 

Dalam pendekatan ini, siswa menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan lebih mengenai topik tersebut. Pendekatan kurikulum spiral memiliki tiga prinsip utama, yaitu :

  • Siklus: siswa kembali ke topik yang sama beberapa kali selama kegiatan belajar mereka di sekolah
  • Meningkatkan kedalaman: ketika kembali pada topik yang sama, siswa mempelajari hal yang lebih dalam dan lebih kompleks dari topik tersebut.  
  • Pengetahuan sebelumnya: siswa menggunakan pengetahuan sebelumnya sebagai dasar Ketika belajar lebih dalam topik yang diulang.

Contoh Bruner's spiral curriculum ini adalah salah satu topik tentang penjumlahan dan pengurangan yang  diajarkan di kelas satu SD. Penjumlahan dan pengurangan yang diajarkan di kelas satu SD terbatas sampai pada angka 20 tanpa menyimpan dan meminjam. Di kelas dua SD, topik ini diajarkan lagi dengan angka lebih besar hingga 100. 

Tentu saja review tetap dilakukan, namun siswa sudah memiliki dasar informasinya. Anak juga dikenalkan pada konsep menyimpan dan meminjam.  Di kelas dua, anak sudah memiliki dasar pengetahuan yang telah diterimanya pada saat kelas satu. Di kelas dua ini, tingkat kesulitan ditambah dengan menambahkan konsep menyimpan dan meminjam. 

Selain itu, konsep penjumlahan dan pengurangan dapat ditingkatkan kompleksitasnya dengan menerapkannya pada pengenalan mata uang dan penggunaannya. Ketika anak berbelanja, berapa total belanjaan, berapa jumlah yang harus dibayar, dan berapa kembalian yang harus diterima.

Bagi saya, penerapan  Bruner's spiral curriculum sangat membantu baik siswa maupun guru dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa lebih mudah belajar, gurupun lebih mudah dalam mengajar karena tahapan yang runtut dan informasi dasar yang ada pada siswa mempermudah siswa menerima konsep-konsep yang lebih kompleks.

Referensi :

Drew, Chris. 2019. Bruner's Spiral Curriculum -- The 3 Key Principles. [www page] Bruner's Spiral Curriculum - The 3 Key Principles (2021) (helpfulprofessor.com)

Diakses pada : 3 November 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun