Mohon tunggu...
Susan Agustina Putri
Susan Agustina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 - Pendidikan Sosiologi

Memiliki ketertarikan dalam dunia kepenulisan, khususnya pada media penyampaian informasi yang bersifat publik. Menyenangi hujan dan puisi, menikmati ujian dan kesudahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Warisan dan Transformasi Suku Bugis dalam 7 Unsur Kebudayaan Universal

14 Desember 2023   10:21 Diperbarui: 14 Desember 2023   22:33 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Facebook by I La Galigo Passompe'E

Menyangkut teknik memproduksi, cara memakai, dan memelihara segala peralatan yang ada. Teknologi muncul dalam upaya mengorganisir masyarakat yang memproduksi hasil hasil kesenian yang kemudian diperlukan untuk keberlangsungan serta kenyamanan masyarakat.

Peralatan yang digunakan umumnya digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pertanian, menangkap ikan, berburu, serta membangun rumah sederhana. Mereka menggunakan alat sejenis pisau dan tombak untuk berburu secara langsun serta menggunakan beliung untuk berladang. 

Dari sini terlihat bahwa meskipun dengan keterbatasan teknologi dan peralatan yang dimiliki, tetapi mampu untuk membuat sesuatu yang dapat membantu pekerjaannya. Menggunakan akal dan pikiran untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.

6. Kesenian

Kesenian dalam suku bugis itu sangat beragam seperti adanya tentang pakaian adat, rumah adat, ciri khas makanan, hal ini dapat disimpulkan bahwa suku bugis itu sangat unik dan keren. Pakaian adat Bugis yang paling populer itu disebut "Baju Bodo" untuk wanita dan "Baju Serangkai" untuk pria. Warna pakaian ini itu berwarna cerah dengan adanya motif-motif unik sebagai ciri khas tradisional dari suku bugis itu sendiri yang kaya sekali akan makna simbolis.

Sumber: Facebook by I La Galigo Passompe'E
Sumber: Facebook by I La Galigo Passompe'E

Rumah adat suku Bugis disebut dengan "Rumah Bola Soba" atau dalam bahasa indonesia disebut "Rumah Besar" rumah ini berarti tentang persahabatan. Sejarah tentang adanya rumah ini itu karna adanya rumah kesultanan Bone lalu jadilah rumah persahabatan dan adanya kerajaan bone pada masa lampau.


Makanan adat suku bugis itu "Kapurung". Kapurung itu makanan yang berbahan dasarnya dari sagu kemudian ditambahkan dengan beberapa jenis sayuran seperti daun bayam, buncis, tomat, jantung pisang, kacang panjang dicampur juga dengan seafood seperti ikan, udang, dan lain-lain. Lalu kapurung juga ditambahkan dengan bumbu sebagai penyedap rasa, bumbu inilah yang sangat menjadi ciri khas dari kapurun suku bugis itu sendirinya yaitu bumbu patikala yang berasa asam.

7. Bahasa

Bahasa bugis merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Bugis adalah bahasa yang digunakan oleh suku Bugis di provinsi Sulawesi Selatan, yaitu di kabupaten Maros, Pankajene Kepulauan, Kabupaten Luwu,  Kabupaten Barru, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Rappang, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bone, Kabupaten Sinjai, dan Kota Parepare. Bahasa Bugis juga digunakan di sebagian wilayah di Kabupaten Majene, Kabupaten Bululumba, dan Kabupaten Enrekang.

Bahasa Bugis ini termasuk kedalam rumpun turunan dari rumpun bahasa Austronesia. Dalam kelompok bahasa-bahasa Sulawesi Selatan, bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Campalagian.

Bahasa Bugis juga dikenal sebagai Basa Ugi. Konsonan dalam Basa Ugi ini dikenal sebagai Lontara yang berdasarkan tulisan brahmi. Bahasa Bugis (Ugi) sudah memiliki kesusasteraan tertulis sejak berabad-abad lamanya dalam bentuk lontar. Huruf yang dipakai ialah aksara Lontara, yaitu sebuah huruf yang berasal dari bahasa Sansekerta. Lontara ialah naskah klasik yang mengilustrasikan kehidupan manusia pada masa lampau. Di Sulawesi Selatan, terdapat tiga Lontara, yakni Lontara Pasang, Lontara Attoriolong, dan Lontara Pau-Pau Rikadong.

Simpulan

Dengan adanya keberagaman, membuat Indonesia memiliki kebudayaan-kebudayaan yang unik dan sangat menarik. Suku Bugis sendiri memiliki sisi budaya yang tidak semua orang dapat mengetahuinya. Melalui pembahasan tentang suku Bugis atas dasar konsep yang dicetuskan oleh Koentjaraningrat dalam 7 unsur kebudayaan universal, menjadikan poin-poin keberagaman menjadi terarah dan dapat dianalisis secara mendalam dan menyeluruh. Terlepas dari bagaimana globalisasi membawa dampak yang cukup signifikan dalam pola perubahan zaman, budaya tetap dinamakan budaya apabila terus diwariskan kepada generasi berikutnya dan tetap dijaga sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Saran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun