Mohon tunggu...
Susan Budhi Utomo
Susan Budhi Utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Being a blogger is the way to heaven ^_^

A mother of a lovely daughter

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keliling Kota Kyoto, Jepang Selama 2 Hari

10 Januari 2024   14:56 Diperbarui: 11 Januari 2024   05:48 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Kyoto terletak di Pulau Honshu yang merupakan pulau terluas di negara Jepang, pulau ini juga lokasi dari kota-kota terkenal yang menjadi destinasi wisata seperti kota Tokyo, Osaka, Toyama dan Shirakawa-go. Jarak dari ibukota negara, Tokyo ke kota Kyoto sekitar 450 km.

Karena alasan efisiensi untuk menghemat biaya transpotasi dan tempat menginap yang sangat mahal di Jepang, saya hanya mengagendakan 2 hari keliling Kyoto saat mengunjungi negara itu bulan Oktober tahun 2017. Kyoto adalah ibukota negara Jepang kuno yang mempunyai 17 situs bersejarah yang dilindungi UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Denyut kotanya lambat dan santai yang membuat kita betah jalan kaki menyusuri jalan-jalannya apalagi saat itu awal musim gugur jadi udaranya sejuk, kadang turun hujan.

Tempat pertama yang saya datangi adalah Hutan Bambu Arashiyama yang menjadi tempat wajib dikunjungi para wisatawan. Disini terdapat sebuah shrine atau kuil kecil yang merupakan tempat berdoa bagi penganut tradisi Shinto dengan gerbang  torii yang artinya pembatas antara kawasan  tempat tinggal manusia dan kawasan suci, biasanya para turis hanya berfoto di gerbang torii ini. Di kawasaan hutan ini, kita bisa menyewa baju tradisional Jepang, Kimono sekaligus 1 paket naik becak yang pengemudinya didepan menarik becak dengan jalan cepat dan berlari.

Torii at Arashiyama Bamboo Forest ( dokpri )
Torii at Arashiyama Bamboo Forest ( dokpri )

Tak jauh dari Hutan Bambu, sekitar 1.5 km yang saya tempuh dengan berjalan kaki, terdapat kuil Budha dengan kawasan luas yang namanya kuil Nison-in. Yang paling menarik dari kuil ini adalah map yang berisi lokasi dan tata letak bangunan seluruh kawasan kuil yang berdiri di gerbangnya, map ini bergaya vintage ( kuno)  yang tulisan dan gambarnya dilukis  diatas kertas dengan kayu kokoh sebagai bingkai sekaligus kaki yang menopangnya.  Kawasan kuil sangat hening dan adem karena rimbun dengan pepohonan. Di belakang kuil, terdapat jalan panjang berundak ke atas menuju hutan.

Temple's map at Nison-in Temple (dokpri)
Temple's map at Nison-in Temple (dokpri)

Setelah lelah berjalan kaki seharian, saya haus dan mampir di kedai es krim tradisional yang dilengkapi soft drink vending machine di pinggir jalan utama, kemudian memilih es krim rasa macha atau teh hijau yang rasanya enak, tidak terlalu manis dan teksturnya lembut. Penjualnya seorang kakek tua, toko itu kelihatannya merangkap sebagai tempat tinggalnya tapi dia hanya tersenyum saat saya ajak berbicara dalam bahasa Inggris, mungkin dia tidak mengerti. Orang Jepang memang malas berbahasa asing, katanya mereka sangat bangga dengan bahasanya sendiri.

Soft drink vending machines (dokpri)
Soft drink vending machines (dokpri)

Pada hari kedua, saya mengunjungi kuil yang paling terkenal di Kyoto yaitu Fushimi-Inari Taisha, kuil penganut tradisi Shinto yang mempunyai torii (gerbang) yang panjang. Tempat ini sangat ikonik dan instagramable sehingga sangat ramai oleh pengunjung yang ingin berfoto di pintu kuil maupun di sepanjang torii.

Fushimi Inari Taisha Shrine ( dokpri )
Fushimi Inari Taisha Shrine ( dokpri )
Selanjutnya saya pergi ke tempat wisata lain yaitu, Gion yang merupakan distrik Geisha di Kyoto dengan hostes berpakaian kimono warna-warni dan saya sangat beruntung, tanpa sengaja bisa berpapasan dengan seorang Geisha di jalan yang berpakaian kimono lengkap dengan makeup tebal dan bersanggul tradisional Jepang. Saya sempat mengambil fotonya dari jauh karena mereka biasanya menghindar bila tahu akan diphoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun