Mohon tunggu...
Suryono
Suryono Mohon Tunggu... Penulis

Cerita/Kisah Kearifan Lokal Daerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seminar Sarasehan Sejarah Jayakarta dan Tradisi Haul Agung

6 September 2025   16:23 Diperbarui: 6 September 2025   16:23 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seminar Sejarah Jayakarta dalam rangka Haul  Agung Tahun 2025


Jakarta,- Seminar Sejarah Jayakarta dan Tradisi Haul Agung, sukses digelar pada 4/9/2025.


Hadir Kepala Bidang Pelindungan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Ibu Linda Enriany, mewakili Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus memberikan sambutan pada Seminar Sarasehan Sejarah Jayakarta yang diselenggarakan di Aula Majapahit, Museum Mandiri.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Jayakarta Haul Agung 2025, sebuah perhelatan budaya yang digelar oleh Lembaga Pemangku Adat Jakarta dengan dukungan penuh dari Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Jayakarta Haul Agung menjadi momentum penting untuk meneguhkan nilai sejarah dan budaya, serta mempererat silaturahmi yang turut dihadiri oleh perwakilan kerajaan dan kesultanan Nusantara, serta keluarga kerajaan (Royal Family) dari Eropa, Asia, dan Amerika.


Seminar Sarasehan Sejarah Jayakarta dihadirkan sebagai ruang pertukaran gagasan (sarasehan) yang membahas berbagai topik terkait perjalanan Jayakarta dari masa lampau, perkembangannya hingga masa kini, serta potensi di masa depan. Dengan menghadirkan narasumber Yang Mulia Ratu Bagus Haji Abi Munawir Al Madani Martakusuma (Pangeran Ratu Jayakarta IX), Kanjeng Pangeran Haryo (Pewaris Takhta Kesultanan Cirebon), Prof. Dr. Jajat Burhanudin, M.A. (Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta), dan Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum. (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia), forum ini tidak hanya menelusuri jejak sejarah kota Jayakarta, tetapi juga mengkaji relevansi nilai-nilai sejarah tersebut dengan kehidupan masyarakat modern serta arah pembangunan Indonesia.


Dalam sambutannya, Linda Enriany menegaskan pentingnya peran sejarah sebagai fondasi identitas bangsa. Menurutnya, mengenang perjalanan Jayakarta bukan sekadar nostalgia, tetapi juga merupakan upaya menggali nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan inspirasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman, Tuturnya.


Sementara itu, menurut Ketua Umum Yayasan Lembaga Pemangku Adat Jayakarta, yang merupakan Pangeran Ratu Jayakarta IX, RB H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma, "Haul Agung Jayakarta sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur, tokoh, dan pejuang Jayakarta yang telah berperan besar dalam sejarah berdirinya Jayakarta.


Acara yang berlangsung khidmat ini diisi dengan doa bersama, pembacaan sejarah perjuangan, Serta pembacaan Sabdo Raja yang di iringi Para Raja Sultan dan Rani Se-Nusantara yang bertepatan peringatan setiap sewindunya (8 tahun) masa bakti adipati Jayakarta dan Penghormatan pusaka Jayakarta, serta berbagai kegiatan budaya Betawi.


Haul Agung Jayakarta, bukan hanya tradisi/ ritual tahunan, tetapi juga sarana untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya, persatuan, dan sejarah bangsa,
Haul ini adalah momentum untuk mendoakan para leluhur Jayakarta sekaligus meneguhkan kembali jati diri masyarakat Betawi sebagai pewaris budaya.
Selain doa bersama, acara juga dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional Betawi, silaturahmi tokoh adat, serta pembacaan doa untuk keselamatan bangsa dan masyarakat.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, saya atas nama Lembaga Pemangku Adat Jayakarta berharap Haul Agung Jayakarta dapat menjadi agenda rutin yang mempererat kebersamaan dan melestarikan warisan budaya Betawi di tengah perkembangan zaman.
Selain itu, ada juga pembacaan Sabdo  Raja, yang maksud tujuannya adalah berdoa bersama, bersatunya para Penerus Raja Sultan dengan memohon Restu untuk Nusantara bersatu, Indonesia Maju, Rakyat Makmur Sejahtera, Jayakarta Raharja, Sabdo Raja  ini dibacakan bersama agar acara Negara Indonesia kedepan menjadi negeri Yang Baldatun thoyibun warrabun Ghofur, dan cita cita leluhur segera terwujud untuk kemaslahatan umat dan kesejahteraan rakyatnya". Ungkapnya.
.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun