Mohon tunggu...
Suryono
Suryono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Cerita/Kisah Kearifan Lokal Daerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Silaturahim PANI JATENG ke Sekda Blora, Sampaikan Pesan Sedulur Sikep Klopoduwur Kecamatan Banjarejo

22 Desember 2023   19:01 Diperbarui: 22 Desember 2023   19:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blora, Silaturahim Pasukan Adat Nusantara Indonesia PANI Provinsi Jawa Tengah ke Sekda Blora, sampaikan pesan Sedulur Sikep Klopoduwur Kecamatan Banjarejo pada 21/12/2023.

Acara berlangsung di ruang aula Wakil Bupati Blora sekitar jam 09.00-10.00 dengan dihadiri 1. Asisten 1  Pemkab Blora, Dinas Bappeda Blora, Dinas. PMD Blora dan Dinas Dinporabudpar Kabupaten Blora.

Ketua Pasukan Adat Nusantara Indonesia PANI Provinsi Jawa Tengah, Suryono mengatakan, "Alhamdulillah, atas waktu yang di berikan, langsung saja, kami disini hanya ingin menyampaikan keinginan masyarakat yang ada di Kabupaten Blora melalui pengurus PANI Kabupaten Blora, pada kesempatan ini, Ketua PANI Kabupaten Blora diwakilkan Sekretarisnya yang juga menjadi Ketua PANI Kecamatan Banjarejo, yaitu tentang :
1. Tanah Adat di Kecamatan Banjarejo.
2. Bantuan Kegiatan Manganan di Situs Mbah Maerah/Ratu Ayu Mirah/Raden Dewi Maerah Tahun 2024.
3. Pusat Pelestarian Wayang Krucil Blora di Kecamatan Sambong.
4. Pemutaran Instrumen Musik Tradisional Khas Blora, Gending Barongan/Wayang Krucil di Instansi Pemerintah Kabupaten Blora.
5.Surat Keterangan ODCB(Obyek Diduga Cagar Budaya) untuk tempat yang sudah didata (Makam Mbah Ndoro Balun & Makam Mbah Mayrah Sorogo Ngelo).

Tentang Tanah Adat, Sekitar tanggal 12/12/2023, saat saya berkunjung ke Klopoduwur Kecamatan Banjarejo tempatnya Mbah Lasio, beliau mengutarakan bahwa tempatnya sudah pernah didata sebagai Tanah Adat, namun sudah 2 tahun lebih belum ada kabar lagi.

Kemudian bantuan kegiatan Manganan di Situs Mbah Mayrah Sorogo Ngelo, tahun 2023 kemarin acara manganannya sangat istimewa, dimana ada beberapa Tamu Undangan Kehormatan yang bisa hadir, seperti Zuriah Pangeran Ratu Jayakarta IV, Ratu Bagus Abi Munawir Al Madani Mertakusuma, dari Jakarta, Ketua Umum SENA WANGI Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia Jendral Purn TNI Marsekal Madya Bambang Soelistyo dari Jakarta, Prof. Sumarsam dari USA, Dr. Slamet dari ISI Surakarta, dan Dr. Rudi dari Universitas Negeri Malang.

Semua kegiatan tersebut dibantu dari Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Provinsi Jawa Tengah, besar harapan kami, tahun 2024 dari Pemerintah Kabupaten Blora bisa membantu kegiatan tersebut, karena menurut kami sangat berpotensi menjadi tujuan wisata Tahunan, dengan pengunjung saat itu lebih dari 1000 orang.

Yang berikutnya adalah Pusat Pelestarian Wayang Krucil Blora di Kecamatan Sambong, lebih tepatnya untuk menghidupkan kembali fungsi Pendopo Kecamatan sebagai pelestarian warisan leluhur yang mempunyai nila cipta, rasa dan karya.

Apalagi di Kecamatan Sambong tepatnya Desa Pojokwatu, yang merupakan tempat tinggalnya Maestro Dalang Wayang Krucil Ki Pasiran (76).

Sedikit cerita tentang Ki Pasiran, merupakan Dalang Wayang Krucil yang berasal dari Sanggar Seni Wayang Krucil Isnamukti', meskipun sudah tidak muda lagi, tetapi penampilannya saat Pentas di Bali masih sangat energik.

Begitu juga saat menghadiri undangan dari SENA WANGI, pentas di Jakarta, penonton banyak yang mengatakan seperti kembali ke masa lalu.

Dan Silsilah Wayang Krucil Blora yang sering pentas di Situs Mbah Mayrah/Ratu Ayu Mirah/Raden Dewi Maerah sudah tersambung garis keluarganya melalui Kitab Al Fatawi, dimana dari kitab tersebut terceritakan, Mbah Mayrah/Ratu Ayu Mirah/Raden Dewi Maerah merupakan Putri Arya Jipang/Aryo Penangsang Bin Pangeran Surowiyoto/R. Kikin Bin Sultan Fatah Bin Prabu Brawijaya Kertabumi V Majapahit.

Jadi, menurut kami, bahwa Kabupaten Blora sebagai pewaris Seni Wayang Krucil sudah mendekati kebenaran, dari Cerita Sejarah Wayang Krucil di Ensiklopedia Blora Cetakan ke-7, bahwa Wayang Krucil sudah ada sejak tahun 1315 di era Prabu Brawijaya Kertabumi V Majapahit saat itu.

Sesuai dengan Lakon Damarwulan Ngadek Ratu Ing Majapahit yang sudah di Pentaskan di Bali maupun di Jakarta.

Yang berikutnya adalah tentang Pemutaran musik instrumen musik tradisional Khas Blora, Gending Barongan/Wayang Krucil diinstansi pemerintah, dari keterangan salah satu dr.  Bisa menenangkan pikiran, sehingga dalam bekerja lebih bersemangat.

Yang ke 5, karena Pendataan di Situs Mbah Ndoro Balun dan Situs Mbah Mayrah Sorogo Ngelo sudah dilaksanakan, kami mohon untuk dibuatkan surat ODCB sebagai bukti pendataan dari pemkab.

Itulah yang kami sampaikan pesan dari masyarakat di Kabupaten Blora melalui Pengurus tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan". Ungkapnya.

Setelah itu, Sekda Blora,  Komang Gede Irawadi, melalui Asisten 1 Pemkab Blora, Agus mengatakan, "Baiklah, semua masukan sudah saya catat dan Pemkab menyambut baik serta mengapresiasi silaturahmi dan audensi PANI.

Ada beberapa masukan dan saran dalam audensi tersebut, yang nanti atau ke depan akan kita koordinasikan dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang menangani untuk tindak lanjut.

Semoga nguri - nguri kebudayaan lokal dapat lestari dan dapat memajukan Kebudayaan Blora di seluruh Nusantara." Pungkasnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun