Jika dihitung dari berbagai aspek, total penghematan dengan membubarkan sementara KPU dan Bawaslu dapat mencapai sekitar Rp40 triliun. Dana ini dapat dialokasikan untuk sektor-sektor yang lebih bermanfaat bagi rakyat, seperti:
- Pendidikan: Dana ini dapat digunakan untuk pembangunan fasilitas pendidikan, beasiswa bagi pelajar, serta peningkatan kualitas pengajaran di seluruh Indonesia.
- Kesehatan: Pemerintah bisa lebih fokus pada pembangunan rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), dan subsidi obat bagi masyarakat miskin.
- Infrastruktur: Dana ini bisa digunakan untuk membangun jalan, jembatan, serta menyediakan akses air bersih dan listrik di daerah terpencil.
- Stabilisasi harga pangan: Subsidi bahan pokok dan energi dapat ditingkatkan untuk meringankan beban masyarakat.
Tantangan
Meskipun penghematan anggaran yang signifikan dapat dicapai, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:
- Stabilitas Demokrasi: Pembubaran KPU dan Bawaslu bisa menimbulkan persepsi bahwa pemerintah sedang mengurangi ruang demokrasi. Oleh karena itu, perlu ada transparansi dalam keputusan ini.
- Konstitusionalitas: KPU dan Bawaslu merupakan lembaga yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pembubaran sementara harus mempertimbangkan aspek hukum agar tidak bertentangan dengan konstitusi.
- Persiapan Pemilu 2029: Meskipun pada 2025-2028 tidak ada pemilu, persiapan untuk Pemilu 2029 harus tetap berjalan. Oleh karena itu, perlu dipikirkan strategi agar persiapan tetap efektif meskipun KPU dan Bawaslu dibubarkan sementara.
Membubarkan sementara KPU dan Bawaslu selama 2025-2028 adalah langkah strategis untuk menghemat anggaran negara hingga Rp40 triliun. Dana ini dapat dialokasikan untuk sektor yang lebih bermanfaat bagi rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Langkah ini harus dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan stabilitas demokrasi dan aspek hukum. Dengan transparansi dan komunikasi yang jelas, kebijakan ini dapat dipahami sebagai langkah efisiensi tanpa mengorbankan prinsip demokrasi yang telah dibangun di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI