Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Air Terjun Besar (III), Kota Intan

28 Juni 2010   06:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:14 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah dari air terjun Manangar, saya sempat berjalan ke arah hulu, sebelum pulang. tetapi lain waktu saja akan saya ceritakan. Perjalanan pulang dengan menggunakan motor air alias pepet. Dibeberapa lokasi di sepanjang Sungai Landak terlihat beberapa "Jack" atau oleh masyarakat dikenal dengan "Dong Feng" yaitu mesin penyedot pasir dari dasar sungai untuk mencari emas. Ini salah satu penyebab pencemaran di sungai. [caption id="attachment_179461" align="alignnone" width="300" caption="diatas pepet"][/caption] Setelah tiba di Serimbu, saya menyempatkan diri mampir dirumah teman, karena kebetulan saya pernah jadi Guru SMU disini. Oleh teman saya, diajak untuk menjadi anggota kelompok pencari intan. Serimbu adalah salah satu penghasil intan di Indonesia. saya pikir apa salahnya ? siapa tahu dapat intan 100 karat, kan bisa kaya mendadak. hehehe... Pembagian kerja dan jumlah angota kelompok pencari intan tidak jelas, semua bekerja menggali lubang sampai ditemukan areng dan batu janta, kemudian didulang untuk dicari intan. [caption id="attachment_179464" align="alignnone" width="300" caption="demi sebutir intan"][/caption] [caption id="attachment_179488" align="alignnone" width="300" caption="Pendulangan"][/caption] Masyarakat sekitar Serimbu melarang pemakaian mesin dalam mencari intan, karena bisa merusak lingkungan. Ada sebuah cerita lucu, saat masyarakat mengadakan razia dongfeng, ternyata tertangkap juga seorang aparat. Seharusnya aparat yang mengamankan, tetapi disini terjadi yang sebaliknya.  Para pelanggar langsung dibawa ke sidang adat dan dikenai denda hingga jutaan rupiah. Setelah itu tidak ada lagi pemakaian mesin tuk mencari intan, semuanya dilakukan manual. Nasib kurang beruntung kepada kelompok saya, sehingga saya harus melepaskan mimpi jadi kaya mendadak... Disekitar Serimbu ada beberapa tempat yang seharusnya saya kunjungi seperti Air Terjun Tujuh Tingkat, Pegung Pangeran dan Terinting. Tempat-tempat itu tidak kalah eksotik dan indahnya dengan Manangar. Saya menyesal tidak sempat kesana. Lain kali pasti saya akan kunjungi! Tetapi saya masih bisa mengunjungi Air Terjun Rimbo Ringin, di Serimbu. Walaupun medannya sulit tetapi tempat ini layak untuk dikunjungi. Setiap akhir pekan selalu ramai dikunjungi pemuda/i deesa. Pohon-pohon besar masih bisa ditemui disini. Bahkan saya pernah temukan Pasak Bumi sebesar paha orang dewasa. [caption id="attachment_179473" align="alignnone" width="225" caption="Rimbo ringin"][/caption] [caption id="attachment_179478" align="alignnone" width="300" caption="Pasak Bumi"][/caption] Sebelum melakukan perjalanan pulang saya sempat berburu foto di kampung Saham dan mandi bersama dengan para pemuda-pemudi desa sambil bakar ayam diatas batu. karena ramai-ramai jadi tidak kena denda adat.. :) [caption id="attachment_179480" align="alignnone" width="300" caption="Kampung Saham "][/caption] [caption id="attachment_179496" align="alignnone" width="300" caption="Tunggu ayam matang"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun