Pada saat itu dirumuskan oleh beberapa orang tokoh adat dayak seperti, Bapak F. Bahudin Kay, Bapak Drs. M. Ikot Rinding, Bapak Salimun, BA, Bapak R.A. Rachmad Syahuddin, B.Sc dan lain-lain. Awalnya ucapan tersebut dibalas dengan kata Auk.Â
Seiring dengan terbentuknya Majelis Adat Dayak (MAD) Kalimantan Barat pada tanggal 21 Agustus 1994 maka falsafah atau semboyan ini menjadi semboyan masyaraka Dayak kalimantan Barat. baru pada tahun 2001 jawaban balasan itu berganti menjadi kata  Arus....arus....arus.
Kata Arus itu sendiri juga mempunyai harus atau terus yang menagmbil filosofi air mengalir. Kemudian pada tahun 2006 ditetapkan sebagai semboyan dan salam Dayak secara Nasional.
Dalam Borneo Dayak Forum tanggal 9 Agustus 2010 di Kuching, Sarawak, maka semboyan Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata ditetapkan sebagai Salam atau Falsafah masyarakat Dayak seluruh Dunia.Â