"Biar dapatnya banyak.." begitu ujar salah seorang pengantri.
Banyak hal dinegara ini yang membuatnya takjub, terutama soal kata miskin yang membuat ayahnya pernah di demo.
Ada buruh yang berdemo dengan motor besarnya karena lelah menjadi miskin, pengemis yang katanya miskin namun kedapatan membawa mobil, hingga bertambahnya jumlah pengemis di tempat ibadah menjelang hari raya. Bahkan ia pernah mendengar program dari Pemerintah negara ini yang dengan embel embel miskin.
Bukankah negara ini kaya ? Mengapa kenyataannya terlihat sangat berbeda.
Mengapa mereka seolah berlomba-lomba menjadi miskin ?
Bukankah mereka tidak suka dibilang miskin ?
Mengapa mereka mau mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk satu plastik sembako ?
Bukankah mereka mampu membelinya ?
Mengapa mereka mengemis padahal bisa membeli mobil ?
"Mereka suka disebut miskin.. " ujar temannya singkat.