Mohon tunggu...
Surtan Siahaan
Surtan Siahaan Mohon Tunggu... Penulis -

Berbahagialah orang yang tidak sukses, selama mereka tidak punya beban. Bagi yang memberhalakan kesuksesan, tapi gagal, boleh ditunggu di lapangan parkir: siapa tahu meloncat dari lantai 20. -Seno Gumira Ajidarma-

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Pantaskah Kita Menyambut Lebaran dengan Lingkungan yang Kotor?

13 Juni 2018   20:09 Diperbarui: 14 Juni 2018   02:57 2723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sampah yang Berserakan di Pinggir Jalan Tol/Sumber Foto: Kompas.com

Waktunya Menyelaraskan Ibadah 

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersihan. Kebanyakan buku-buku fikih Islam bahkan memulai ulasannya dari pembahasan mengenai thaharah (membersihkan diri). Sebelum melakukan salat, orang Islam pun wajib membersihkan diri.

Seperti sudah disinggung di atas, perayaan Idul Fitri memiliki makna pulangnya seseorang pada fitrahnya yang suci. Tanpa lingkungan yang bersih, rasanya sulit membayangkan adanya makna tersebut. Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. Bagaimana mungkin seseorang bisa menjaga kebersihan hati dan pikirannya, sementara di lain sisi lingkungan sekitarnya kotor dan tidak terawat.

Mumpung masih ada waktu, sudah saatnya kita meluangkan waktu untuk membersihkan lingkungan sekitar kita. Atau minimal, kamu tidak berkontribusi atas kotornya lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Yuk, sambut Lebaran dengan hati, pikiran dan lingkungan yang bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun