Pada bulan puasa, tempat-tempat kerja memang menerapkan jam kerja yang berbeda. Biasanya, perusahaan maupun pemilik tempat usaha memajukan jam kerja lebih pagi sehingga para karyawan bisa pulang lebih awal.
Tujuannya tidak hanya meringankan beban orang yang berpuasa, namun juga memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk berbuka dan beribadah bersama keluarganya. Misalnya, para pekerja masuk pukul 08.00 sehingga bisa pulang pukul 17.00.
Perjuangan Mencapai Rumah
Sekadar contoh, untuk jarak tempuh sejauh kurang lebih 20 kilometer dari Kuningan, Jakarta ke Pamulang, Tangerang Selatan diperlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Padahal, moda transportasi sudah dikombinasikan antara kendaraan pribadi dan kendaraan umum seperti bus dan KRL.
Bagi pengguna transportasi umum seperti TransJakarta ataupun KRL Jabodetabek, para pekerja harus berdesak-desakan bahkan berdiri berjam-jam di dalam bus yang menembus kemacetan atau dalam gerong kereta. Di hari lain, hal ini mungkin biasa saja karena sudah jadi makanan sehari-hari. Tapi, dalam kondisi orang berpuasa, tentu lain ceritanya.
Nasib mereka yang mengendarai mobil ataupun motor pribadi juga tidak jauh berbeda. Apalagi, dalam kondisi bulan puasa yang jatuh di musim kemarau seperti ini. Panas, macet membuat kesabaran kita semakin diuji.
Jika azan magrib telah berkumandang sementara mereka masih berada di jalan, ujung-ujungnya, para pekerja yang kemalaman terpaksa berbuka puasa di jalan dengan menu sekadarnya seperti air mineral dan roti.
Akhir Pekan Waktu yang Ditunggu
Suasana Ramadan yang utuh baru bisa dirasakan di akhir pekan. Sebab, para pekerja yang libur bisa fokus menjalankan ibadah puasa bersama keluarga. Semuanya dilakukan dalam suasana hati yang tenang tanpa terburu-buru mengejar waktu.