Mohon tunggu...
suro dumung
suro dumung Mohon Tunggu... kuli -

warga pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Teroris di Kompasiana

16 April 2014   02:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah setahun saya gabung kompasiana,ada banyak hal yg saya dapatkan,pengetahuan pengalaman dan pelajaran berharga.

dikompasiana bisa belajar dan berbagi pengalaman,bertukar pendapat dan pikiran,walau kadang jg berbagi makian dan hujatan,stempel dan cap-capan,dari cap jempol sampe cap jidat.memang hal itu tidak akan terhindarkan jika kita masuk kedalam komunitas yg sangat majemuk dan beragam,beragam sifat,pandangan dan pendirian,pola berpikir dan logika yg jg berbeda,tapi disitulah seru dan menariknya blogg kroyokan yg katanya terbesar di indonesia,bahkan mungkin didunia dan akherat (hehehehe,pake kata mungkin karena penulis gak tau pasti,cuma beranggapan saja)

saking besar dan menariknya kompasiana ini,sampe sampe ada yg coba meniru membuat blogg serupa dan nyaris sama,tapi tetep aja beda,maaf ini  cuma pandangan penulis yg subjektif karena terlanjur jatuh cinta sama KOMPASIANA...

tiada hari terlewatkan tanpa bercanda dan bercumbu dengan kompasiana,sehari saja gak ketemu,maka rindupun langsung membelanggu...(hihihihi,lebay gak sih tulisan saya??)

tapi beberapa waktu terakhir ini,kemesraan bersama kompasiana terganggu oleh mahkluk yg entah tak punya atau tak tahu MALU,terus menerus mengganggu.

sudah banyak kompasioner yg mengeluh dashboard jebol,scrool komen sampe buriken(minjem istilah bang pilot),mengadu dan melapor serta memberi saran  kepada mertua sang NGADIMIN atas gangguan dan teror mahkluk itu,dan sang mertuapun sudah bertindak tegas dengan mengusir dan membunuh sang teroris pengganggu.

tapi gangguan tak juga kunjung hilang,bukan mereda malah makin menggila,entah apa mahkluk penyebar teror ini,diusir balik lagi,dibunuh hidup lagi,apa mungkin dia sejenis mahkluk mitos HYDRA yg sulit dibunuh,atau dia memiliki ilmu pancasona atau rawarontek seperti subali dalam cerita ramayana yg gak pake departemen store...entahlah

saya percaya NGADIMIN sudah berbuat banyak untuk membasmi sang teroris ini,demi kenyamanan bermesraan dengan kompasiana tersayang ...tapi apakah NGADIMIN sudah maksimal mengeluarkan kesaktian terbaiknya??...lagi2 entahlah.....

kompasioner cuma berharap dan berdoa semoga si teroris yg menyebalkan ini segara dibasmi,demi keamanan dan kenyamanan di negri kompasiana ini...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun