Hasil Kompromi Politik
Karena banyak kepentingan yang berbeda, standar akuntansi sering kali tidak murni merupakan hasil dari teori terbaik, melainkan kompromi politik. Misalnya:
- Perdebatan Fair Value vs Historical Cost: fair value dianggap lebih relevan karena mencerminkan nilai pasar saat ini, tetapi banyak perusahaan menolaknya karena menimbulkan volatilitas tinggi di laporan keuangan.
- Kasus pengungkapan instrumen derivatif pasca-krisis 2008: investor mendesak transparansi penuh, sementara perusahaan finansial menolak karena khawatir membuka kerentanan bisnis mereka.
Trade-off: Manfaat vs Biaya Regulasi
Regulasi memberikan manfaat berupa transparansi, stabilitas, dan kepercayaan pasar. Namun, regulasi juga membawa biaya, antara lain:
- Kepatuhan administratif
- Audit lebih mahal
- Sistem akuntansi yang lebih kompleks
- Beban berat bagi perusahaan kecil
Tantangan pembuat kebijakan adalah menyeimbangkan biaya langsung dengan manfaat jangka panjang. Regulasi yang terlalu ketat bisa menghambat, tetapi tanpa regulasi, risiko manipulasi dan hilangnya kepercayaan publik lebih besar.
Kerangka Konseptual dan Regulasi Formal
Kerangka konseptual memberikan landasan umum berupa tujuan, prinsip, dan karakteristik laporan keuangan. Sementara itu, regulasi formal berisi aturan teknis seperti metode pengakuan dan format laporan. Keduanya saling melengkapi: kerangka konseptual memberi arah, regulasi formal menjadikannya praktik yang konsisten.Isu Global dan Tantangan Masa Kini
Di tingkat global, harmonisasi standar akuntansi masih menjadi tantangan, khususnya antara IFRS dan US GAAP. Krisis keuangan 2008 juga menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam pengungkapan risiko. Tekanan politik pun kerap memengaruhi hasil regulasi, membuatnya tidak sepenuhnya murni teknis.
Isu Global dan Tantangan Masa Kini
Di tingkat global, harmonisasi standar akuntansi masih menjadi tantangan, khususnya antara IFRS dan US GAAP. Krisis keuangan 2008 juga menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam pengungkapan risiko. Tekanan politik pun kerap memengaruhi hasil regulasi, membuatnya tidak sepenuhnya murni teknis.