Mohon tunggu...
Surat Kaleng
Surat Kaleng Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapal yang Hilang Arah Itu Bernama Semen Indonesia

24 November 2017   01:36 Diperbarui: 24 November 2017   11:18 3968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal yang Hilang Arah Itu Bernama Semen Indonesia

Tapi buktinya, tahun lalu perusahaan masih bisa tumbuh disaat kompetitor lain justru mengalami penurunan. Itu semua pasti karena penerapan strategi pemasaran, termasuk buah dari cost efficiency yang dilakukan disemua lini perusahaan. Satu lagi, perusahaan masih sanggup menghadapi badai adalah karena menerapkan Sinergi.

Sinergi ini seperti perbekalan saat berlayar, ini kekuatan dari dalam. Bagaimana bisa perusahaan menghadapi kejamnya dunia luar apalagi memenangkan persaingan, jika tidak membangun kekuatan dari dalam? Nonsenselah itu. Jika melihat pencapaian selama ini, tentu semua sepakat bahwa Semen Indonesia punya sumber daya dan sinergi yang kuat. Betul? Belum tentu.

Ngomong-omong soal badai, perusahaan ini sepertinya harus benar-benar memiliki Nahkoda yang kuat dan jago strategi. Kalau persolan internal dan kondisi perusahaan saja belum matang, bagaimana membuat strategi perang melawan penjajah (kompetitor)?

Disisi lain apa yang salah dengan perusahaan peroleh penghargaan Proper Emasini? Ditengah himpitan persaingan yang ketat dan pasar yang kacau, tentu sebuah perusahaan ingin bertahan. Salah satunya dengan ekspansi untuk terus eksis.

Tapi apa yang terjadi? Rencana pembangunan pabrik selalu dicibir sebagai "perusahaan perusak lingkungan" oleh sejumlah pihak.  Kita tahu di tempat lain banyak perusahaan asing yang dengan mudahnya dapat berdiri kokoh.

Padahal toh yang dilakukan perusahaan BUMN itu juga untuk kesejahteraan negara. Dari bangsa Indonesia, oleh bangsa Indonesia dan untuk Masyarakat Indonesia. Sebut saja Pabrik Rembang, kenapa sampai sekarang tidak ada yang berani memutuskan untuk beroperasi, sudah terlalu banyak beban perusahaan ini. Padahal seluruh ijin telah dikantongi? Ah sudahlah,dibahas lain kali saja soal ini.

Setidaknya Semen Indonesia masih punya proyek di daerah lain, Semen Indonesia Aceh dan Semen Kupang Indonesia. Kedua proyek tersebut telah berjalan tahun ini dan diharapkan akan menjadi "senjata" perusahaan untuk memenangkan persaingan. Namun kabarnya kedua proyek tersebut mangkrak tanpa tahu apa sebabnya?

Jika kabar tersebut benar tentu sangat disayangkan sekali karena hal tersebut sama halnya dengan kapal yang sedang berlayar namun banting stir tanpa ada badai.

Kapal yang Hilang Arah Itu Bernama Semen Indonesia
Kapal yang Hilang Arah Itu Bernama Semen Indonesia
Menegaskan Arah di Tengah Gelombang Persaingan

Tahun 2015 Semen Indonesia pernah mengangkat judul diatas sebagai tema annual report perusahaan tersebut. Menarik, dalam laporan tersebut Semen Indonesia menceritakan bagaimana jaman kejayaan mereka berangsur-angsur memudar.

Tapi nyatanya tidak ada ketegasan dalam menentukan arah. Buktinya, hingga kuartal III-2017 laba bersih SMGR sebesar Rp 1,46 triliun. Perolehan tersebut anjlok 50,16% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,92 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun